Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Kayu dan Kloset Rompal, Saksi Bisu Pembunuhan Sadis di Pulomas

Kompas.com - 28/12/2016, 08:10 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya masih menelusuri penyebab kematian enam orang penghuni rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A.

Argo menceritakan bagaimana di balik pintu kayu jati kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi di dekat ruang makan rumah mewah itu, 11 orang bertahan hidup selama disekap sejak Senin (26/12/2017) sore hingga Selasa (27/12/2017) pagi.

"Pintu kamar mandi didobrak tidak bisa kebuka juga. Akhirnya mencari linggis, untuk membuka pintu itu dan baru terbuka. Dilihat di dalam kamar mandi itu, yang hanya ada kloset satu. Tidak ada ventilasi," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa malam.

(Baca: Kronologi Pembunuhan Sadis di Pulomas)

Lutfi, salah seorang warga yang pertama kali mendobrak pintu itu, melihat 11 orang yang saling bertumpuk di dalamnya dalam keadaan basah.

Zanette Kalila (13), salah satu korban selamat, menceritakan kepada Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, bagaimana air tersebut dijaga agar tetap mengalir dan 11 orang di sana tetap hidup. Dugaan awal, enam korban tewas karena kekurangan oksigen.

Argo yang melihat keenam mayat itu membenarkan adanya darah dan luka berupa sayatan pada tubuh salah satu korban sekaligus pemilik rumah, Dodi Triono (59).

Namun, polisi masih menunggu otopsi dokter di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk memastikan penyebab kematian. Sebab, para korban disebut berupaya keras bertahan hidup di dalam kamar mandi.

"Ada luka dan lecet-lecet. Kan di kloset ada rompalan. Namanya 11 orang di tempat kecil gitu," ujar Argo.

(Baca: Korban Penyekapan di Pulomas Beri Petunjuk soal Pelaku)

Dodi ditemukan tewas bersama anaknya Diona Arika Andra Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9). Teman Dianita yang sedang menginap, Amelia Callista (10), kedua sopir Dodi, Tasrok (40) dan Yanto, juga tewas dalam penyekapan itu.

Mereka yang selamat adalah anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (6), serta tiga pekerja di rumah Dodi, yaitu Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), dan Emi (41). Korban selamat belum bisa diminta keterangan resmi oleh polisi karena masih dalam pemulihan kondisi fisik dan mental.

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi masih mendalami rekaman CCTV dan penelusuran jejak pelaku dengan bantuan anjing K-9. Polisi meragukan jika kasus ini adalah upaya perampokan.

"Harta benda utuh, mobil ada, perhiasan ada," ujar Argo.

Polisi menduga pelaku kasus ini berjumlah tiga orang. Mereka sempat menodongkan senjata api dan senjata tajam kepada para korban. Dugaan sementara, ada motif dendam di balik kasus ini.

Kompas TV 5 Korban Selamat Pembunuhan Pulomas Tak Terluka Parah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Megapolitan
Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Megapolitan
DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

Megapolitan
Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Megapolitan
Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Megapolitan
Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Megapolitan
Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Megapolitan
Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Megapolitan
Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Megapolitan
Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Megapolitan
Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Megapolitan
Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Megapolitan
Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com