Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Plt Gubernur DKI Kena Imbas Kasus Ahok...

Kompas.com - 02/01/2017, 06:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan penodaan agama yang menjerat calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, turut berdampak kepada Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

Ia kerap menerima penolakan serta protes warga yang sebenarnya dilayangkan untuk Basuki.

Dengan menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur DKI Jakarta, Sumarsono memiliki hak untuk menerima fasilitas-fasilitas gubernur.

Fasilitas tersebut sebelumnya merupakan hak Basuki alias Ahok yang sedang cuti kampanye. Beberapa fasilitas yang digunakan oleh Sumarsono adalah rumah dan kendaraan dinas.

Fasilitas-fasilitas itu juga yang kerap menjadi sasaran para anti-Ahok. Sumarsono bercerita, rumah dinasnya pernah dilempari orang yang anti terhadap Ahok.

Peristiwa itu terjadi setelah ia menjabat Plt gubernur. Sumarsono memang menempati rumah dinas di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

Meski merupakan rumah dinas gubernur, Ahok tidak menempati rumah itu karena lebih memilih menempati rumah pribadinya di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Sumarsono mengatakan, warga yang melempari rumah dinasnya itu tidak tahu bahwa Ahok tidak pernah menempati rumah tersebut.

"Bukan batu, bukan apa, tetapi dilempari sesuatu sambil teriak 'Allahu Akbar'. Setelah diberi tahu oleh satpam Pak Ahok tidak tinggal di sini, baru dia datang minta maaf," kata Sumarsono usai kunjungannya ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (30/12/2016).

(Baca juga: Meski Kerap Dibuntuti dan Diteriaki, Sumarsono Tak Mau Pengamanan Tambahan)

Menurut Sumarsono, pelemparan batu ke rumah dinas tersebut merupakan satu dari beberapa kejadian yang dialaminya sebagai imbas dari kasus dugaan penodaan agama yang menyeret Ahok.

Selain kejadian itu, Sumarsono sering dibuntuti orang tidak dikenal saat dia sedang berada dalam perjalanan.

Untuk diketahui, selama Sumarsono menjabat sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta, pelat mobil "B 1 DKI" kembali beredar.

Ahok sebelumnya tidak menggunakan pelat tersebut. Namun, pelat "B 1 DKI" itu kini menjadi masalah.

Dia sering diikuti dan diteriaki warga anti-Ahok ketika menggunakan pelat itu. Warga yang meneriakinya seringkali mengira bahwa Ahok yang sedang berada di dalam mobil.

Sumarsono mengatakan, warga tersebut meneriakinya dengan ungkapan yang dinilai suci dalam ajaran agama Islam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com