Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Lantai 3 Blok G Tanah Abang dan Eskalator yang Telantar

Kompas.com - 04/01/2017, 16:28 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi lantai tiga Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, benar-benar kosong dan sepi. Tidak ada pedagang satupun yang berjualan di lantai atas bangunan pasar ini.

Pantauan Kompas.com pada Rabu (4/1/2017) siang, hanya ada satu satpam yang berjaga dan seorang pria paruh baya tidur di depan salah satu kios di lantai tiga itu. Aroma tak sedap terasa di hampir semua sudut lantai tersebut.

Beberapa kios nampak tertutup rapat, sedangkan sebagian lagi terbuka setengah. Tidak ada barang apapun di dalamnya. Pintu penutup kios juga sudah rusak di beberapa bagian. Kondisi ubin di lantai tersebut dipenuhi noda berwarna hitam dan coklat. Jika diinjak, terasa lengket.

Menurut Supri, satpam di sana, lantai tiga Blok G telah lama ditinggalkan oleh pedagang. Selain karena sepi pengunjung, kebanyakan memilih berjualan di lantai dasar, satu, atau dua agar lebih mudah diakses oleh konsumen.

"Sudah hampir setahun lebih sepi begini. Ya kosong-kosong saja, beginilah sejak ditinggal Pak Jokowi," kata Supri.

Di dekat sana, juga nampak sebuah eskalator yang tak berfungsi dan dibiarkan begitu saja. Eskalator itu dahulu dibangun untuk mempercantik bagian dalam Pasar Tanah Abang Blok G. Namun, kini benda itu tak lebih dari sekadar pajangan.

"Percuma juga kalau dinyalain, enggak ada yang mau naik. Sudah biasa pakai tangga, wong sepi kok di sini," tutur Beni, pedagang kaus kaki di lantai dua. (Baca: "Tanah Abang Ini Ikon Indonesia, Jangan Dibikin Semrawut")

Ketika Kompas.com meminta konfirmasi ke kantor pasar di lantai tiga Blok G, seorang staf memberi tahu sudah tidak ada manajer lagi yang membawahi langsung pengelolaan pasar tersebut.

Hanya ada kepala yang menangani semua pasar yang terdapat di Tanah Abang. Kantornya ada di dalam gedung Pasar Tanah Abang Blok A. Namun, ketika didatangi, kepala dan pengurus lainnya sedang tidak berada di tempat.

Kompas TV Pasar Tanah Abang "Goes Online"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com