Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melepaskan Soni dan Marcel dari Jerat Kehidupan nan Pilu...

Kompas.com - 05/01/2017, 07:48 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Soni (16) dan Marcel (3) kini bisa bernapas lega. Mereka tak perlu lagi tinggal di tempat pengap, kotor, dan serba terbatas.

Kakak adik yang ditinggal pergi orangtua itu kini berada di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Tangerang.

Keputusan ini diambil setelah Pemerintah Kota Tangerang turun tangan merespons isu penelantaran anak tersebut.

Selama ini, Soni dan Marcel dulu tinggal di rumah tak laik. Ia satu rumah dengan adik dari sang ibu, Desi.

Namun, Desi terindikasi mengidap gangguan mental berupa skizofrenia. Desi pula yang mengurus Marcel sejak kecil setelah ditinggal sang ibu.

Meskipun begitu, Marcel tak mendapatkan perawatan laik sehingga Marcel tampak tak terurus dengan pakaian serba kotor dan lingkungan tak sehat.

Tak mudah memisahkan kakak adik itu dari Desi. Petugas dari Pemkot Tangerang harus melakukan pendekatan perlahan karena kekhawatiran soal gangguan mental Desi.

Hingga akhirnya, setelah pendekatan selama lebih kurang tiga jam, petugas berhasil memisahkan Desi dari Soni-Marcel.

Pemisahan itu pun sempat diwarnai dengan memuncaknya emosi Desi. Wanita itu meracau tak jelas ketika Soni dan Marcel akan dipindahkan.

(Baca juga: Soni dan Marcel Kini Dirawat di Rumah Singgah Dinsos Kota Tangerang)

Beruntung, aparat keamanan setempat berhasil meredam dan membawa ke rumah sakit. Kakak adik itu kini akan mendapatkan perawatan khusus.

Untuk Marcel, pemerintah harus bekerja keras dalam memberikan perawatan. Sebab, kondisi fisik Marcel tampak memprihatinkan. Dia belum bisa berjalan karena kakinya terlihat tak sempurna. Marcel juga belum bisa berbicara.

Sementara itu, Soni akan diberikan terapi penghilang trauma lantaran tampak tertekan. Ia akan kembali melanjutkan sekolah yang sempat terputus di kelas I SMP.

Di rumah singgah, kedua anak itu juga akan mendapatkan makanan hingga pakaian yang cukup. Kendati demikian, Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Rahmat masih mengupayakan agar Soni dan Marcel bertemu dengan M, ibu dari kedua anak itu.

Pertemuan itu untuk memastikan soal pengasuhan Soni dan Marcel. Rahmat tak mau gegabah mengambil keputusan sebelum ada pernyataan dari M yang sudah menikah lagi itu, apakah sanggup atau tidak mengurus Soni dan Marcel.

M akan dipanggil pada hari Kamis (5/1/2017) untuk dimediasi kembali dengan anak-anaknya. Adapun bapak dari kedua anak itu sudah meninggal dunia.

(Baca juga: Kisah Anak 16 Tahun Nafkahi Sang Adik karena Ditinggal Pergi Orangtua)


Jika Anda ingin membantu Soni dan Marcel, bisa melalui Kitabisa!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com