Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pencoblosan, Ahok Ubah Strategi Kampanye

Kompas.com - 05/01/2017, 08:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Rumah Lembang ditutup karena libur Natal dan Tahun Baru, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terlihat lebih aktif turun ke masyarakat.

Ahok yang biasanya menerima aduan warga di Rumah Lembang, beberapa pekan belakangan ini kerap blusukan menemui warga, di antaranya ke kawasan Kalisari, Cililitan, Cilandak, Ragunan, hingga Semper Barat.

Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzily, mengakui bahwa pada tahun 2017, Ahok akan lebih banyak turun ke warga ketimbang menerima aduan dan foto-foto di markas pemenangan.

"Memang intensitas Pak Ahok di Rumah Lembang untuk 1,5 bulan ke depan ini akan agak dikurangi," kata Ace kepada wartawan, di Rumah Lembang, Rabu (4/1/2017).

(Baca juga: Ahok Akan Banyak "Blusukan", Kampanye di Rumah Lembang Sekali Seminggu)

Dalam sepekan, Ahok hanya akan menerima laporan warga sebanyak satu kali di Rumah Lembang.

Rencananya, jadwal Ahok menerima warga di Rumah Lembang adalah hari Rabu, sedangkan pada hari Selasa, Ahok harus mengikuti persidangan kasus dugaan penodaan agama.

Di luar hari itu, Ahok akan blusukan menemui warga. Meski demikian, Rumah Lembang yang terletak di Jalan Lembang Nomor 25 dan 27, Menteng, Jakarta Pusat, itu tetap akan dibuka.

"Ya, untuk hari Kamis dan Jumat, kami isi (Rumah Lembang) dengan diskusi publik. Karena orang-orang yang datang ke sini kan tujuannya macam-macam, ada yang mengadukan soal masalah Jakarta, kemudian ada orang yang sekadar ingin bertemu kepada Pak Ahok," kata Ace.

Ace yang juga politisi Partai Golkar itu menyampaikan, Ahok juga akan lebih banyak turun mendatangi kawasan yang warganya tidak puas dengan kinerjanya.

Lokasi tersebut akan dipilih berdasarkan aduan warga yang masuk ke Rumah Lembang.

Kata Ace, banyak warga yang datang ke Rumah Lembang ingin lingkungan tempat tinggalnya didatangi Ahok.

"Setelah itu kami identifikasi, 'Oh ternyata ini harus kami datangi'. Yang kedua, tentunya sumber (lokasi blusukan) bisa datang dari partai pendukung dan relawan," kata Ace.

Kawasan yang menjadi prioritas blusukan adalah daerah yang warganya tak puas dengan kinerja pemerintahan Ahok-Djarot.

Daerah tersebut, kata dia, harus didatangi untuk mengetahui akar permasalahannya sehingga Ahok-Djarot dapat mengidentifikasi solusi untuk permasalahan di daerah tersebut.

"Kedua, tentunya daerah tersebut buat kami bukan sebagai basis dari pemenangan Ahok atau Pak Djarot begitu ya," kata Ace.

Halaman Berikutnya
Halaman:



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com