Karena itu, perbaikan turap yang ambruk sepenuhnya tanggung jawab kontraktor, termasuk untuk perbaikan ruang kelas yang rusak akibat longsornya turap.
”Mereka (kontraktor) sudah menyanggupinya,” kata Retno.
Selain itu, pihaknya telah mengerahkan petugas untuk membersihkan puing-puing reruntuhan dari sekolah agar sekolah segera bisa digunakan untuk belajar dan mengajar. Retno juga menambahkan, pihaknya akan meneliti lebih lanjut penyebab terjadinya longsor.
Kepala Dinas Pendidikan Tangsel Tubagus Suradi juga meminta tanggung jawab kontraktor untuk memperbaiki turap dan ruang kelas yang rusak. Ia memastikan kegiatan belajar akan tetap berlangsung seperti biasa dengan pembagian waktu belajar pagi-siang.
Perwakilan PT Inovasi Karya, Ahmad Sutejo, memastikan pihaknya siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Ia mengatakan, konstruksi turap sudah sesuai spesifikasi dan tak ada kesalahan. Ia menduga longsor lebih disebabkan curah hujan tinggi dan kondisi tanah yang labil.
”Kejadian ini di luar perkiraan. Namun, kami akan melakukan survei lagi untuk memastikan kondisi tanah seperti apa, untuk menentukan apakah desain turap yang akan dibangun sama atau tidak,” ujarnya. (UTI)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Januari 2017, di halaman 1 dengan judul "Proyek Turap di Ciater, Tangerang Selatan, Perlu Diaudit".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.