Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim yang Menyukseskan Anies-Sandiaga

Kompas.com - 17/01/2017, 10:14 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang dari sebulan lagi pemilihan kepala daerah DKI Jakarta akan digelar. Mereka yang berkompetisi tentunya bekerja lebih keras menjelang hari pemilihan.

Siapa saja otak dan tenaga di balik pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno?

Tim pemenangan

Dalam struktur pemenangan yang dilaporkan ke KPU Jakarta, Mardani Ali Sera dari PKS menduduki Ketua Tim Pemenangan. Wakilnya ada Edi Prabowo, Sakhir Purnomo, dan M Taufik. Sekretarisnya adalah Syarif, dengan Wakil Iie Sumirat, Anggawira, dan Agung Yulianto.

Sementara di kursi Ketua Bendahara ada Satrio Dimas Adityo, dengan wakilnya Nashrullah, Novita Dewi, dan Iman Satria.

Adapun dalam struktur lengkap, ada bidang-bidang lain yang diisi dengan puluhan relawan. Seperti Bidang Teritori dan Jaringan yang mengatur strategi kampanye. Bidang ini diketua oleh Khaerudin.

Kemudian ada Bidang Logistik yang diketuai oleh Husni Thamrin. Di Bidang Media, ada Hartono dari PKS selaku Ketua. Wakilnya, Firman Yusak yang sering kali bekerja di balik layar membuat pers rilis.

Di antara anggotanya, ada Raditya Pratama dan Anthony Leong yang banyak bergerak di media sosial.

Tim Kampanye

Di Bidang Sosialisasi dan Kampanye yang selama ini mengatur kampanye harian Anies-Sandi, ada Yudha Permana dari Tidar, sayap Gerindra yang bertanggung jawab atas jadwal dan kegiatan kampanye.

Tugas dari bidang ini memastikan kampanye berjalan lancar. Mereka yang ada di lapangan, selalu mendampingi Anies maupun Sandi, dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan kampanye.

Di Bidang Advokasi dan Hukum, ada Agus Otto yang mengetuai belasan advokat yang mengurus legalitas Anies-Sandi.

Di Bidang data dan Saksi, ada Ade Suherman yang memetakan daftar pemilih dan memastikan tidak ada suara yang hilang pada 15 Februari 2017 nanti.

Juru Kampanye dan Juru Bicara

Akhdi Martin Pratama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat mengunjungi kawasan Kampung Aquarium, Jakarta Utara, Sabtu (7/1/2017).
Sejumlah tokoh ternama didaulat menjadi juru kampanye juga juru bicara. Mereka dibagi berdasarkan asalnya. Seperti Gerindra, ada Prabowo Subianto, Ahmad Muzani, Fadli Zon, Aryo Djojohadikusumo, Biem Benyamin, Riza Patria, Indra Uno, dan Moreno Suprapto yang mengisi jabatan Juru Kampanye.

Dari PKS, lebih banyak lagi. Ada Salim Assegaf Al-Jufri, Hidayat Nur Wahid, Sohibul Iman, Mustafa Kamal, Triwisaksana, Syakir Purnomo, hingga Ledia Hanifah.

Sementara mereka yang tidak tergabung dalam partai seperti Boy Sadikin, Anthony Leong, Pandji Pragiwaksono, M Idrus, Hekmalia Putri, Hengki Kurniawan, hingga Reza Artha, mengisi kelompok relawan.

Tim khusus Anies-Sandi tak main-main mengisi bangku pemainnya. Di posisi tim khusus dan dewan pakar, sejumlah tokoh memberi masukan dan membantu menyiapkan materi debat.

Tujuh belas dewan pakar Anies-Sandi adalah mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja; ahli hukum persaingan usaha Rikrik Rizkiyana; entrepreneur dan start up coach Faransyah Agung Jaya; ahli perencanaan wilayah dan kota Adhamaski Pangeran; mantan wartawan Eman Sulaeman dan Linda Djalil; ahli transportasi Achmad Izzul Waro dan Ali Sunandar; serta sosiolog dari Universitas Indonesia, Sukma Widyanti.

Selain itu ada profesional di bidang strategi pemasaran, telekomunikasi, teknologi informasi, dan dunia digital Arie Mufti; wirausaha dan konsultan manajemen Anang Kelanajaya; Irwan Pulungan yang ahli di bidang sustainability dan lingkungan; aktivis lingkungan Reiza Patters; praktisi media dan komunikasi yang merupakan mantan timses Jokowi-Ahok, Budi Purnomo; Ida Sutoyo yang berpengalaman di bidang public relation dan jurnalistik; serta pegiat marketing politik Iwan Setyawan.

Anies-Sandi juga menggunakan jasa lembaga penelitian. Sebut saja PolMark Indonesia yang dipimpin Eep S Fatah.

Nursita Sari Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama dewan pakar tim Anies Baswedan-Sandiaga di Posko tim pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

Pada Oktober 2016, lembaga riset ini menunjukkan Ahok-Djarot memiliki elektabilitas 31,9 persen, Anies-Sandi 23,2 persen, dan Agus-Sylvi 16,7 persen. Selain PolMark, ada pula survei lain yang enggan dirilis oleh Anies-Sandi seperti Stin, Indonesia Lima, dan survei internal.

Soal dana, Anies-Sandi rutin melaporkan pemasukan dan pengeluarannya. Data terakhir menunjukkan 100 persen pemasukan dana kampanye pada Desember 2016 berasal dari.

Ada pun pemasukan dana kampanye per 30 November 2016 sebelumnya sebesar Rp 19,01 miliar. Ada pun pemasukan dana kampanye Anies-Sandi dari Oktober sampai Desember 2016 mencapai Rp 47,6 miliar.

Pemasukan itu bersumber dari pasangan calon mencapai 97 persen, yakni Sandiaga Rp 44,8 miliar dan dan Anies Rp 400 juta.

Sementara sumbangan dari Partai Gerindra Rp 750 juta dan Partai Keadilan Sejahtera Rp 350 juta. Ada pun sumbangan dari badan hukum sebesar Rp 358 juta.

Hingga akhir November itu, pertemuan tatap muka atau sosialisasi dengan warga menjadi pengeluaran terbesar, yaitu 39 persen atau sekitar Rp 7,11 miliar.

Mereka mengefisiensi kebutuhan kampanye dengan tidak pernah menyewa panggung dengan peralatan audio. Modalnya, sering kali hanya bangku plastik dan megaphone.

Setelah pertemuan tatap muka dengan warga, pengeluaran terbesar kedua habis pada penyebaran bahan kampanye kepada umum sebesar Rp 6,65 miliar. Bahan kampanye yang dimaksud berupa banner, spanduk, kaos, dan poster.

Anies-Sandi tidak mengalokasikan dana kampanye sama sekali untuk iklan di media massa, rapat umum, maupun pembelian kendaraan dan pembelian aset.

Untuk pembelian peralatan yang tidak dirincinya, pasangan Anies-Sandiaga menghabiskan Rp 16,5 juta.

Gaji untuk konsultan dan survei internal sendiri masuk ke dalam pos kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan peraturan perundang-undangan, dan lain-lain, yang jika dijumlahkan sebesar Rp 3,21 miliar.

Kompas TV Anies Tagih Janji Ahok soal Kampung Deret
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com