JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Reserse Kriminal Polri menemukan dugaan korupsi dalam pembangunan Masjid Al Fauz di kantor Wali Kota Jakarta Pusat yang mulai dibangun saat Sylviana Murni masih menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat.
Saat menanggapi kasus tersebut, Sylvi yang kini menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana merasa bahwa ia tidak perlu memberikan klarifikasi. Namun, jika aparat penegak hukum bertanya, ia mengaku bersedia memberi keterangan terkait pembangunan masjid itu.
"Emang ada yang nanya sama saya, kan yang berwenang enggak ada yang nanya sama saya. Ya kalau ditanya, saya orang yang taat hukum kok," kata Sylvi di sela kampanye di Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
Jika dipanggil untuk diminta keterangan oleh polisi, Sylvi merasa hal itu tidak akan mengganggu jadwal kampanyenya.
"Enggaklah gimana sih, insya Allah enggaklah. Saya sangat menghargai hukum kok," kata Sylvi saat ditanya apakah pemanggilan polisi akan menggangu kampanyenya.
Rencana pembangunan masjid tersebut, kata Sylvi, bukan berasal darinya. Pembangunan masjid itu berdasarkan kebutuhan masyarakat.
"Kalau saya lagi pegang di (Jakarta) Pusat, di Jakarta lain sudah ada, kenapa di (Jakarta) Pusat belum ada. Nah, ini lebih pada aspirasi masyarakat yang saya coba melihatnya secara jernih, oh ternyata kita belum, berarti pantas dong diusulkan," kata Sylvi.
Pembangunan masjid itu demi menghormati pada pendahulunya. Ia mengatakan akan melanjutkan kebijakan pendahulunya yang baik.
"Saya ingin menginformasikan bahwa saya terbiasa menghargai para pendahulu. Jadi kalaupun ini terjadi, ini pasti karena obsesi yang terdahulu, cuma belum selesai, belum terwujud karena masa kerja atau keburu dipindah ke tempat lain. Jadi saya selalu menindaklanjuti yang baik-baik," kata Sylvi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.