JAKARTA,KOMPAS.com - Ratusan pedagang Pasar Senen yang menjadi korban kebakaran mengantre di posko sementara yang dibuat PD Pasar Jaya di lapangan parkir pasar tersebut, Jumat (20/1/2017).
Pedagang tersebut antre untuk mendapatkan kios sementara di Blok V Pasar Senen. Untuk mendapatkan kios tersebut, para pedagang diwajibkan membawa kartu tanda penduduk (KTP) beserta nomor kiosnya yang terbakar.
"Ini baru didata, sementara akan dipindahkan ke blok V," ujar petugas PD Pasar Jaya, Andre, saat ditemui di lokasi, Jumat (20/1/2017).
(Baca: 30 Jam Masih Ada Api, Ini Kesulitan Petugas Damkar Padamkan Kebakaran Pasar Senen)
Andre belum bisa memastikan kapan para penyewa dan pemilik kios tersebut bisa menempati kios di Blok V Pasar Senen.
"Lihat kondisi dulu, ini masih didata nanti kita lihat datanya," kata Andre.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, ratusan pedagang tersebut antre di depan posko yang terbuat dari tenda tersebut. Mereka terlihat bedesak-desakan.
Petugas sempat memperingatkan agar para pedagang tidak saling serobot. Peringatan tersebut disampaikan petugas melalui pengeras suara.
Sementara itu, di depan Pasar Senen, sejumlah pedagang sedang mengumpulkan barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan.
Mereka memasukkan barang-barang tersebut ke dalam karung berwarna putih. Karung-karung tersebut diletakan di pinggir jalan persis di depan Pasar Senen.
Sebagian besar barang dagangan yang diselamatkan oleh para pedagang di antaranya adalah baju, celana, kaus, dan topi.
Hingga saat ini, kepulan asap hitam masih terlihat di Pasar Senen. Petugas pemadam kebakaran masih berusaha mencari titik api.
(Baca: Air Kolam Renang Habis Disedot untuk Padamkan Api di Pasar Senen)
Sebanyak 70 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan di lokasi. Kebakaran terjadi di Blok 1 dan Blok 2 di lantai dasar sampai dengan lantai 3 Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Kebakaraan terjadi mulai pada Kamis kemarin pada 04.20 WIB. Dugaan sementara penyebab kebakaran ini karena korsleting. Data sementara saat ini, sekitar 1.691 kios yang terbakar dalam peristiwa itu.