BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta praktisi dan pelaku lembaga survei untuk tidak memanipulasi data penelitian demi mengejar keuntungan semata.
Prabowo menegaskan bahwa rakyat tidak bodoh dan tidak mudah percaya sepenuhnya kepada lembaga-lembaga survei.
"Tolong ya, kita sebagai anak bangsa, hai kau tukang polling yang katanya ahli-ahli, jangan kau pakai keahlianmu untuk menipu rakyat demi kamu kaya," kata Prabowo kepada awak media di ruang kerja kediamannya, Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Minggu (22/1/2017).
(Baca juga: Prabowo: Survei-survei Itu Kan Terserah Siapa yang Bayar)
Prabowo turut menceritakan pengalamannya saat didatangi salah satu pelaku lembaga survei, beberapa waktu lalu.
Kesan pertama yang ditangkap Prabowo saat itu adalah kendaraan orang tersebut yang mewah dengan profesi sebagai peneliti di sebuah lembaga survei.
"Orang polling itu, saya enggak sebut namanya deh, mereka kan enggak banyak ya, si ini, si ini. Ada yang datang ke sini, pakai Mercedes S Class. Tukang polling (mobilnya) Mercedes. Gue saja enggak punya Mercedes. Jadi ini bagi dia bisnis, tetapi ini masalah demokrasi, kedaulatan rakyat," tutur Prabowo.
(Baca juga: Prabowo Puji Penampilan Anies-Sandi Saat Debat Cagub-Cawagub)
Lebih jauh lagi, Prabowo menganggap lembaga survei yang bisa "dipesan" sebagai alat propaganda politik.
Cara kerjanya adalah dengan membentuk opini publik, seakan-akan pasangan calon yang mereka unggulkan memang paling banyak dipilih masyarakat.
"Saya anggap mereka mau mencuci otak rakyat. Akal-akalan itu menurut saya," ujar Prabowo.