Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Pencuri dan Pembunuh yang Mendekam di Penjara

Kompas.com - 27/01/2017, 09:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sel tahanan akhirnya jadi tempat untuk pasangan muda, Suryo (29) dan Cenul (17). Di usia belianya, Cenul harus menjalani hukuman yang amat panjang karena terlibat dalam pembunuhan seorang buruh pabrik bernama Bambang Rayino dan mengambil sepeda motornya.

Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Umar Surya Fana menuturkan bagaimana Cenul dengan lihainya merayu Bambang dengan tujuan mengambil motornya. Cenul berperan memancing Bambang Rayino sebelum membunuhnya dengan sadis.

"Cenul bertugas untuk memancing korban dengan modus mengajak korban melakukan hubungan seks di di kontrakan G yang masih DPO, yang adalah adik Cenul, yang membantu memegang tangan korban, dan tersangka Suryo menusuk korban dengan menggunakan pisau lipat dan pisau lipat tersebut diduga hilang di dalam tubuh korban," ujar Umar, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2017).

Setelah Bambang dipastikan tewas, Suryo dan Cenul melucuti pakaian Bambang dan mengikat Bambang dengan tali tambang. Suryo dan Cenul kemudian membungkus jenazah Bambang menggunakan terpal berwarna biru.

Mereka menunggu malam tiba untuk membawa jenazah Bambang ke Kali Cibitung Bekasi Laut menggunakan sepeda motor dan menenggelamkannya.

Penangkapan keduanya bermula saat anggota Polsek Bekasi Selatan membeli motor Honda Supra X dan Honda Vario 125 ke seorang penadah bernama Darso. Dari hasil pengembangan, kedua motor itu didapat Darso dari Tian.

Setelah mengecek registrasi, motor Vario tersebut ternyata terdaftar atas nama Bambang Rayino yang beralamat di Papan Mas, Desa Setia Mekar, Tambun Selatan, Bekasi.

"Berdasarkan keterangan tersebut, anggota opsnal Polsek Bekasi Selatan melakukan pengecekan ke alamat tersebut dan diketahui bahwa Bambanga Rayino tidak pernah pulang ke rumah sejak 12 Januari 2017 dan telah dilaporkan ke Polsek Tambun sebagai orang hilang," kata Umar.

Pada Sabtu (21/1/2017), Tian diamankan polisi. Tian akhirnya mengaku sepeda motor itu dibelinya dari Suryo dan Cenul. Keberadaan Suryo dan Cenul segera terlacak oleh polisi.

Rabu (25/1/2017), keduanya ditangkap di kontrakan Cenul di Desa Setia Mekar, Tambun Selatan, Bekasi. Ketika Suryo dan Cenul diamankan di rumah kontrakan mereka, polisi turut menyita pelat nomor kendaraan palsu, dua sepeda motor, serta barang-barang Bambang yaitu Kartu Tanda Anggota Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan, tas warna hitam, kaca mata, jam tangan, tiga batu akik, ATM BCA, dan satu dompet hitam.

Berdasarkan pengakuannya, Cenul baru sekali menjadi tangan kanan Suryo. Namun polisi meragukan pengakuan itu sebab ditemukan sejumlah pelat nomor kendaraan di lokasi penangkapan.

"Untuk kasus tersebut, kami akan kembangkan dan akan berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi karena TKP-nya di wilayah Tambun Selatan, dan sampai saat ini jasad korban belum ditemukan, kami akan meminta bantuan dari SAR Brimob untuk pencarian jasad korban yang dibuang di Kali Cibitung Bekasi Laut," ujar Umar.

Spesialis pencuri di rumah kos

Masih di wilayah Jabodetabek, ada pula pasangan Luphnah Machpud alias Madambih (42) dan Bambang Setiawan (39), pasangan spesialis pencuri di rumah kos yang dibekuk polisi pada Selasa (10/1/2017) di Taman Sari, Jakarta Barat.

Kepala Subdit Jatanras Direskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, menuturkan keduanya selama beberapa tahun terakhir beraksi dengan modus berpura-pura menjual kue ke rumah-rumah kos.

"Untuk tersangka perempuan, Madambih, dia berperan menawarkan kue ke kos-kosan, sedangkan yang laki-laki, Bambang Setiawan, dia menunggu di motor mengawasi situasi sekitar," kata Hendy di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/1/2017).

Dari puluhan rumah kos yang pernah jadi targetnya, pasangan itu selalu menggunakan cara yang sama. Madambih selalu membawa sekeranjang kue kering dan basah dan bertamu ke pengelola indekos.

Jika melihat ada kamar yang terbuka atau penghuninya sedang tidak ada, Madambih masuk diam-diam untuk mengambil barang berharga di dalamnya. Ketika ada penghuni, Madambih menawarkan kue dagangannya dan berinteraksi seperti biasa untuk menghindari kecurigaan.

Madambih dan Bambang sudah sering beraksi di banyak lokasi di Jabodetabek. Mereka akhirnya tertangkap setelah adanya laporan dari seorang warga Kampung Kepu, Gang V Nomor 285, Bungur, Senen, Jakarta Pusat, yang kehilangan laptop setelah keduanya bertamu.

Ketika diringkus di rumah kos yang mereka huni di Taman Sari, tiga buah dompet dan sepeda motor turut disita polisi.

"Mereka ini baru bangun tidur langsung berangkat untuk mencuri," ujar Hendy.

Suryo dan Cenul yang kini mendekam di sel tahanan Polsek Bekasi Selatan, dikenakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman hingga seumur hidup.

Adapun Madambih dan Bambang Setiawan dikenakan Pasal 363 tentang Pencurian dengan Pemberatan yang ancaman pidananya paling lama tujuh tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Megapolitan
Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Megapolitan
Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Megapolitan
Ini Biang Kerok Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Ini Biang Kerok Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Megapolitan
Sistem Imigrasi Sempat 'Down', Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Sistem Imigrasi Sempat "Down", Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Megapolitan
Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Megapolitan
Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi 'Ketemu' Grup Kpop Seventeen

Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi "Ketemu" Grup Kpop Seventeen

Megapolitan
Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Megapolitan
Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Megapolitan
Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Megapolitan
Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Megapolitan
Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Megapolitan
Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Megapolitan
Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com