Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program OK OCE di Mata Para Pesertanya

Kompas.com - 03/02/2017, 19:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program One Kecamatan One Centre for Entrepreneurship (OK OCE) digagas oleh pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Program ini diklaim bertujuan untuk melahirkan pengusaha dan lapangan pekerjaan baru.

Program tersebut sudah mulai berjalan. Beberapa pesertanya yang ditemui Kompas.com mengaku program itu bermanfaat. Namun mereka bukan orang yang baru mau berwiraswata. Mereka telah mempunyai usaha tetapi ingin dilatih untuk lebih memantapkan usahanya.

Kakak beradik Dede Eny Heryani (23) dan Anin (22) asal Cibubur, Jakarta Timur misalnya. Keduanya sudah merintis usaha sejak 2014. Saat menemukan program OK OCE, keduanya mencoba ikut.

Setelah pertama kali ikut seminar tentang program itu, keduanya menilai bahwa itu bermanfaat. Ada motivasi baru yang didapat dan berharap lebih baik di dunia usaha dengan belajar di program OK OCE.

"Jadi ilmu (berwirausaha yang diberikan) itu mahal," kata Anin kepada Kompas.com, Jumat (3/2/2017).

Namun ia memperoleh ilmu itu dari program OK OCE secara gratis.

Fida (36), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan juga ikut program OK OCE. Fida sebenarnya sudah punya usaha berjualan makanan dan minuman. Usaha itu merupakan usaha sampingannya.

"Sudah ada kegiatan usaha, saya usaha rumahan sudah dua tahun," kata Fida disela kegiatan bazar pada kampanye Sandiaga Uno di GOR Kalisari, Jumat ini.

Saat tahu program OK OCE lewat Whatsapp, Fida mendaftar pada sekitar pertengahan Januari 2017. Tujuannya untuk mendapatkan mentoring usaha dan pelatihan. Setelah ikut, dirinya menilai banyak manfaat dari program itu.

"Manfaat banget. Jadi banyak teman, banyak update info-info usaha, prodak-prodak baru yang tadinya kami tidak kenal, jadi tahu," ujar Fida.

Agung (58), warga Matraman, Jakarta Timur, peserta OK OCE yang juga ikut bazar di GOR Ciracas merupakan sosok yang baru memulai di dunia usaha. Dirinya memulai usaha bukan karena program OK OCE itu. "Inisiatif sendiri," ujar Agung.

Agung memulai usaha menjual susu dua minggu belakangan. Temannya menawarkan Agung menjadi reseller sebuah prodak susu. Agung baru sekali ikut pelatihan program OK OCE.

Namun dirinya percaya dari pelatihan yang diikuti akan bisa mempelajari sesuatu lalu menerapkannya dalam kegiatan usaha.

"Ya secara bertahap ya kita terapkan. Ya kita harus punya rencana bisnis. Di program ini kita lebih terarah. Kalo usaha sendiri enggak ada pelatihan jadi enggak terarah," ujarnya.

Agung melihat ada manfaat dari program OK OCE. Program itu menurutnya memberi wawasan dan kiat berwirausaha.

"Ini menurut saya sebuah sistem pendidikan dan pelatihan wirausaha yang sistematis," ujar Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com