Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Tak Khawatirkan Pemalsuan Suket

Kompas.com - 06/02/2017, 13:29 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisioner KPU DKI Jakarta pokja pemutakhiran data pemilih, Mochamad Sidik mengatakan, pihaknya telah menerima data penerima surat keterangan (suket) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta.

Suket merupakan pengganti e-KTP bagi warga yang sudah merekam data namun belum memiliki fisik e-KTP tersebut. Suket dapat digunakan untuk memilih apabila pemilih yang bersangkutan tidak tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada DKI 2017.

"Itu sudah diberikan Dukcapil kepada kami, jumlahnya itu 57.763 suket per 29 Januari 2017," ujar Sidik, di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).

(Baca: Warga DKI yang Tak Punya E-KTP Wajib Bawa Suket Asli saat Pilkada)

Hingga hari pemungutan suara pada 15 Februari 2017, Disdukcapil DKI Jakarta secara berkala akan memberikan data penerima suket kepada KPU DKI. Dengan adanya data tersebut, KPU DKI tak lagi khawatir jika ada pihak tidak bertanggung jawab yang memalsukan suket untuk memilih.

"Memang kalau namanya sudah terang benderang begini kami tak khawatir lagi ada suket-suket palsu," kata Sidik.

Sidik menyebut data penerima suket itu sudah mulai dipublikasikan dengan dipasang di setiap kantor kelurahan. KPU DKI juga akan memberikan salinan data penerima suket kepada setiap tim kampanye pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta.

"Besok rencananya kami koordinasi dengan Bawaslu, tim kampanye paslon, termasuk Dukcapil. Kami secara resmi akan serahkan kepada tim paslon agar mereka sama-sama mengawal dan ini kami harus awasi," ucap Sidik.

(Baca: Suket Dapat Digunakan Lagi jika Pilkada DKI Berlangsung Dua Putaran)

Pemegang suket dapat menggunakan hak pilihnya satu jam sebelum pemungutan suara selesai, yakni pukul 12.00-13.00 WIB. KPU DKI akan berkoordinasi dengan KPU kabupaten/kota untuk memetakan TPS tempat para pemegang suket menggunakan hak pilihnya. Para pemegang suket harus mengunakan hak pilihnya di TPS sesuai dengan domisili mereka.

Kompas TV KPU DKI Jakarta Siapkan 3 Tema Debat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com