Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi PLT Gubernur, Sumarsono Sebut Berhasil Kelola TPS, tetapi Sulit Benahi Tanah Abang

Kompas.com - 12/02/2017, 07:00 WIB
Desy Hartini

Penulis

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Sumarsono mengakhiri masa jabatannya sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta selama 3,5 bulan. Dia menggantikan sementara tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang melakukan kampanye pilkada.

Dalam serah terima laporan nota singkat pelaksanaan tugas dari Sumarsono kepada Ahok di Balai Kota, Sabtu (11/2/2017), Sumarsono membeberkan sejumlah pencapaiannya.

Dia menyebut dirinya berhasil menyelesaikan permasalahan pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dalam masa transisi dari swasta menjadi swakelola.
 
Selain itu, berdasarkan laporan perkembangan Mass Rapid Transit (MRT) dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono mengklaim telah menyelesaikan kendala pembebasan sebanyak 136 titik di akhir 2016.

"Jadi perkembangan proyek MRT bisa dapat segera jalan," ujarnya.
 
Kemudian, Sumarsono begitu mengapresiasi kinerja Pemprov DKI dalam mengatasi banjir dengan melakukan normalisasi kali hingga waduk.
 
Adapun, Sumarsono juga menyampaikan pekerjaan yang belum berhasil dikerjakan, yaitu revisi peraturan gubernur mengenai penerapan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP).
 
Di sisi lain, Sumarsono mengaku mengalami kesulitan saat menyelesaikan masalah kemacetan dan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia mengatakan, masalah tersebut dapat selesai bila kawasan Tanah Abang, terutama Blok G dapat ditata terlebih dahulu.
 
"Saya rasa masalah tersebut memang agak sulit untuk diselesaikan, apalagi Pasar Blok G masih belum memenuhi syarat sehingga harus ditata terlebih dahulu," kata Sumarsono.
 
Sisanya, Sumarsono menilai kinerja Pemprov DKI Jakarta sudah baik.

"Yang lain, saya hampir sulit menemukan titik-titik kelemahan Pemprov DKI. Tidak ada lagi hal-hal yang sifatnya kebijakan yang perlu dikoreksi atau penguatan, yang perlu dilakukan hanya lanjutkan," katanya.
 
Di akhir pidato, Sumarsono mengungkapkan terima kasih dan meminta maaf saat menjabat sebagai Plt.
 
"Jadi kalau kurang berkenan selama saya menjabat saya mohon maaf. Kalau ada kekurangan anggap romantika membangun Jakarta secara teknik, politik, dan administrasi," katanya. 

Pada 12 Februari 2017, Ahok-Djarot akan kembali resmi menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya, keduanya harus cuti kampanye selama sekitar 3 bulan karena terpilih kembali menjadi kandidat cagub-cawagub DKI Jakarta 2016 dan harus menjalani masa kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com