JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengaku tahu wilayah mana saja yang warganya tidak kebagian surat suara.
Hal ini khususnya mereka yang tidak terdaftar dalam DPT dan ingin mencoblos dengan membawa e-KTP dan kartu keluarga atau surat keterangan Disdukcapil DKI. Djarot mengatakan, kebanyakan dari mereka ingin memilih calon nomor 2, Basuki-Djarot.
"Iya (kebanyakan pendukung calon nomor 2), itu pun kami masih unggul," ujar Djarot di GOR Pasar Minggu, Jalan Raya Ragunan, Jumat (18/2/2017).
Djarot mengatakan, banyak dari mereka tidak terdaftar dalam DPT karena baru pulang dari luar negeri. Seharusnya, mereka tetap berhak mencoblos dengan menggunakan KTP. Djarot menyayangkan mereka yang tidak mendapatkan haknya karena masalah administrasi.
"Soal waktu, TPS pukul 13.00 WIB kan tutup ya, kalau dia daftarnya pukul 13.00 lalu dia nyoblos pukul 14.00 WIB memangnya kenapa?" ujar Djarot.
"Jangan sampai hak dasar dikalahkan dengan urusan administratif, kaku banget kan kasihan orang. Akhirnya ribut toh," kata Djarot.
Meski demikian, Djarot bersyukur karena Basuki-Djarot tetap unggul dalam putaran pertama.
"Bayangin, nomor 2 itu sejak awal sudah digoyang ya, diserang terus, masalah kasus Pak Basuki, itu kan masalah politis," ujar Djarot.