Tidak semua wilayah bantaran Ciliwung di Bidara Cina sudah dipasangi sheet pile. RT 08 RW 14 adalah salah satu wilayah yang terpantau belum ada sheet pile. Menurut salah seorang warga, Hidayat (54), naiknya permukaan Ciliwung sampai meluber ke permukiman mereka. Namun, dengan ketinggian yang dinilainya masih dalam batas aman.
"Kira-kira seginilah?" ujar Hidayat sambil menunjukkan betisnya.
Salah satu permukiman warga yang paling parah terkena banjir akibat meluapnya Ciliwung pada Selasa kemarin adalah Gang Kober, RW 02, Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ketinggian banjir di kawasan tersebut mencapai 1,5 meter. Di daerah itu juga belum dibangun dinding turap.
Ketua RW setempat, Juanda (55) misalnya, harus pasrah barang-barang miliknya, seperti kulkas dan mesin cuci, rusak gara-gara terendam banjir.
Saat Kompas.com menyambangi kawasan tersebut, bekas banjir masih tampak terlihat di dinding rumah Juanda dan sejumlah warga lainnya. Di pinggir-pinggir gang juga terlihat tumpukan sampah dan lumpur yang baru selesai dibersihkan warga. Juanda menceritakan, air mulai naik saat hujan deras terus turun pada Senin dini hari. Pada pagi hari, ketinggian air di dalam rumah bahkan sudah mencapai sekitar 0,5 meter.
Kondisi itu membuat Juanda tak sempat menyelamatkan barang-barang yang ada di lantai bawah rumahnya.
"Udah nungging tuh segala freezer, mesin cuci," kata dia sambil menunjukkan barang-barangnya yang rusak.
Juanda menyebutkan, ketinggian air terus naik hingga siang hari. Puncaknya saat ketinggiannya mencapai 1,5 meter. Meski banjir, Juanda menyatakan, dia dan para tetangganya tak ada yang sampai mengungsi. Mereka berlindung di lantai dua rumahnya masing-masing. Rumah-rumah di Jalan Kober terpantau hampir semuanya berlantai dua. Menurut Juanda, lantai dua dibangun sebagai antisipasi datangnya banjir.
"Kalau banjir masih 1-2 meter, warga masih di rumah. Tapi kalau sudah sampai 7 meter, harus ngungsi dan bisa berhari-hari," kata Juanda. Banjir di Jalan Kober surut mulai sore hingga malam hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.