Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mobil Warga Bekasi Terendam Banjir di Tol Cikunir

Kompas.com - 22/02/2017, 21:13 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartika Dewi, warga Bekasi mengajukan tuntutan terhadap PT Jasa Marga, PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JTLLJ), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaman Rakyat, Badan Pengatur Jalan Tol, dan Kementerian BUMN.

Gugatan diajukan akibat insiden mobil yang ditumpangi Kartika yang terendam air di Tol JORR Cikunir pada Selasa pagi. Kuasa hukum Kartika, Akhmad Zaenuddin menjelaskan, kejadian itu sempat membuat Kartika syok.

Zae menceritakan, pada Selasa pagi sekitar pukul 04.00 WIB, Kartika mengantarkan suaminya, Nuzul Rizqi ke Bandara Halim Perdana Kusuma mengunakan mobil Toyota Innova bernomor polisi B 1401 KZU.

Usai mengantar suaminya, Kartika berencana kembali pulang ke Bekasi. Sekitar pukul 04.50 WIB, Kartika sampai di Gerbang Tol JORR Cikunir. Setelah masuk, sekitar 100 meter dari gerbang, mobil Kartika tiba-tiba masuk ke dalam genangan banjir.

Saat itu kondisi jalan hujan dan gelap membuat Kartika tidak mengetahui ada banjir di jalanan itu. Ketika membayar tiket masuk, tidak ada pemberitahuan dari petugas Tol Cikunir bahwa terjadi banjir di tol tersebut.

Sekitar pukul 05.07 WIB, Kartika menghubungi suaminya sambil menangis dan berteriak ketakutan. Dari balik telepon, suami Kartika berusaha untuk menenangkan Kartika.

"Kartika diminta berbicara dengan jelas. Dia bilang dia sangat ketakutan, banjir hampir menutup mobil Kartika dan dia tidak bisa membuka pintu (untuk keluar)," ujar Zae kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2017). (Baca: Warga Gugat Kementerian PUPR dan Jasa Marga soal Banjir di Kolong Tol Cikunir)

Dengan arahan suaminya, Kartika diminta untuk membuka kaca jendela. Setelah berusaha keras, kaca bisa terbuka. Dengan membawa dompet dan ponsel, Kartika keluar dari mobil melewati genangan banjir.

Setelah berhasil keluar, tanpa alas kaki Kartika berjalan kembali menuju pintu gerbang tol. Kartika berteriak minta tolong dengan harapan ada petugas tol yang menolongnya. Namun, tidak ada yang merespon.

Saat sampai di gerbang tol, Kartika mendatangi dan langsung memarahi petugas karena tak memberitahukannya bahwa bahwa jalanan tergenang banjir.

"Dengan ringan petugas tol JORR balik bertanya 'memangnya banjir?' Saat itu tidak ada pertolongan apapun terhadap Kartika," ujar Zae.

Sekitar pukul 06.00 WIB, ibu dan ayah Kartika mencoba untuk datang ke Tol JORR untuk menolong Kartika. Namun, karena hujan disertai kondisi ayah Kartika yang sedang sakit, keduanya akhirnya berteduh di pangkalan ojek.

Petugas tol tidak tahu

Sementara ayah Kartika berteduh, ibu Kartika jalan kaki ke gerbang Tol Cikunir yang berjarak 500 meter dari lokasi mereka berteduh. Sesampainya di gerbang tol, ibu Kartika melihat Kartika sendirian tanpa pertolongan.

Ibu Kartika lantas bertanya terkait SOP dalam penanganan banjir atau kecelakaan di dalam tol. Pukul 06.30 WIB, Kartika dan ibunya dievakuasi dari tol. Namun, hal itu dilakukan setelah memaksa petugas patroli untuk mengantar ke kediaman keduanya.

Zae mengatakan, usai kejadian itu, tidak ada informasi dari pihak Jasa Marga dan JTLLJ sebagai pihak yang dinilai bertanggung jawab. Sekitar pukul 10.30 WIB, suami Kartika mendapat telepon dari JTLLJ yang intinya meminta maaf atas kejadian itu dan akan menegur petugasnya. Sekitar pukul 11.00 WIB, perwakilan JTLLJ menemui ibu Kartika dan suaminya untuk ke rumah untuk menyampaikan hal yang sama.

"Kami menyampaikan komitmen untuk menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti kejadian yang dialami Kartika," ujar Zae. Kartika mengajukam gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu sore.

Kompas TV Banjir masih menggenangi beberapa kawasan di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com