Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Berharap Petugas pada Pilkada DKI Dievaluasi

Kompas.com - 27/02/2017, 15:03 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil  gubernur  DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap agar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI mengevaluasi seluruh petugas pemilu yang bekerja di lapangan pada Pilkada DKI 15 Februari 2017. Hal itu untuk meminimalisasi kesalahan yang bisa terjadi pada Pilkada DKI putaran ke dua pada April mendatang.

Salah satu kekhawatiran Djarot ialah akan terjadi lagi pemungutan suara ulang (PSU) seperti yang  terjadi pada Pilkada DKI putaran pertama. PSU antara lain terjadi di Kemayoran, Jakarta Pusat yang mengakibatkan perolehan suara Djarot dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, calon gubernur DKI pasangannya Djarot, tergerus.

"Harusnya akan dievaluasi ya penyelenggara pemilu mulai dari tingkat KPPS, PPS, PPK, sehingga kami betul-betul berharap bahwa nanti pada saat pemungutan suara 19 April itu kelemahan-kelemahan itu bisa diminimalisir," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (27/2/2017).

Djarot juga berharap agar KPU DKI menindak tegas seluruh petugas yang dengan sengaja melakukan pelanggaran. Djarot mengatakan, pihaknya mendapat laporan ada petugas di TPS (tempat pemungutan suara) yang dengan sengaja menutup TPS meski masih banyak warga yang mengantre.

"Jadi karena ini barometer maka saya imbau kepada kita semua, utamanya pada KPU sebagai penyelenggara untuk mengevaluasi secara total dan apabila ada pelanggaran-pelanggaran di lapangan terhadap penyelenggara yang melanggar itu segera ditindak, diproses dan diganti kalau perlu," kata Djarot.

PSU antara lain dilakukan di TPS 01 Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam PSU itu, pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, unggul dengan perolehan 134 suara. Pasangan Ahok-Djarot meraih 104 suara.

Padahal dalam pemungutan suara yang digelar pada 15 Februari, pasangan Basuki-Djarot mengungguli pasangan Anies-Sandiaga. Saat itu Basuki-Djarot mendapat 198 suara, sedangkan Anies-Sandiaga sebesar 177 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com