JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak enak dengan warga yang menunggunya sejak pagi di Balai Kota DKI Jakarta apabila ia tidak muncul di Balai Kota.
Oleh karena itu, Ahok menyempatkan diri ke Balai Kota sebelum menjalani sidang dugaan penodaan agama yang berlangsung setiap Selasa.
"Tiap pagi (saya) dilaporin, orang sudah antre, pukul 06.00 WIB sudah antre, mana orang tua kan. Ya saya mampir dulu-lah, kasihan orang tua," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (28/2/2017).
(Baca juga: Sebelum Sidang, Ahok Mampir ke Balai Kota untuk Layani Aduan Warga )
Ahok mengatakan, tidak semua orang tahu bahwa dia akan menghadapi persidangan setiap Selasa sehingga ada saja warga yang datang tiap Selasa untuk mengadu kepadanya.
Oleh karena itu, Ahok memutuskan untuk mampir dulu ke Balai Kota sebelum menuju tempat sidang.
"Kalau dia menunggu sampai siang, bolak-balik, kan kasihan. Kalau saya juga pinginnya langsung, lebih cepat," ujar Ahok.
Proses hukum kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memasuki sidang ke-12 pada Selasa (28/2/2017) ini.
Sidang yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pagi ini dijadwalkan menghadirkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, sebagai saksi.
Adapun Rizieq merupakan ahli agama yang ditunjuk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Penunjukan Rizieq berdasarkan Surat Keterangan MUI Pusat No.Ket-1061/DP/-MUI/XI/2016 yang ditandatangani tanggal 3 November 2016 oleh Ketua MUI dan Sekjen MUI Pusat.
(Baca juga: Rizieq Bersaksi dalam Sidang, Ahok Sebut Ini Pertama Kalinya Mereka Bertemu )
Selain Rizieq, satu ahli lagi dengan nama Abdul Chair Ramadhan dijadwalkan bersaksi. Abdul merupakan ahli pidana dan merupakan anggota dari Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Pusat.
Baik Abdul maupun Rizieq merupakan saksi ahli yang dihadirkan jaksa penuntut umum.