Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Proyek di Kota Tua Terancam Molor

Kompas.com - 03/03/2017, 14:53 WIB
Kompas TV Revitalisasi Kota Tua

"Ditarik bekerja ke ruas kali besar yang antara Jembatan Jalan Bank dan Jembatan Kopi semua pekerjanya," ucap Alex.

Pantauan Wartakotalive.com, Kamis, di lokasi pengerjaan revitalisasi Kali Besar, di ruas Jembatan Jalan Bank-Jembatan Kopi hanya ada 50-an pekerja.

(Baca juga: Jalan Cengkeh Dijadikan "Rest Area" Kawasan Kota Tua)

Sementara itu, di ruas kali Jembatan Kopi-Jembatan Kota Intan, hanya ada 5 pekerja. Tiga pekerja duduk santai di pinggir kali, dua lainnya menggerakan alat berat di ujung-ujung kali.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Jakarta Teguh Hendrawan tak mau lagi berkomentar soal proyek ini. "Tanya saja ke pelaksananya," kata Teguh ketika dihubungi Wartakotalive.com.

Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Air Limbah Bidang Air Baku, Air Bersih, dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Jakarta, Sarah, mengaku tak tahu sejauh mana perkembangan proyek revitalisasi Kali Besar.

Sarah mengatakan bahwa tugasnya mengawasi proyek tersebut. Namun, kata dia, pihak konsultan dan kontraktor tak pernah melapor ke pihaknya.

"Kami juga enggak tahu konsultan dan kontraktor laporannya ke mana itu," ucap Sarah ketika dihubungi Wartakotalive.com.

Pembangunan di Jalan Cengkeh

Kepala Dinas KUMKMP Pemprov DKI Jakarta Irwandi mengaku tak mengerti dengan lambannya pembangunan di Jalan cengkeh.

Menurut Irwandi, pekerja yang mengerjakan proyek di Jalan Cengkeh itu terlalu sedikit.

"Saya juga bingung sama perusahaan yang mengerjakannya, enggak mau koordinasi sama kita (Dinas KUMKMP)," ujar Irwandi ketika dihubungi Wartakotalive.com.

(Baca juga: Tempat Penampungan PKL di Kota Tua Tak Kunjung Dibangun)

Camat Tamansari, Firman, mengatakan bahwa karena lambatnya pembangunan pusat PKL Jalan Cengkeh, pihaknya mesti menertibkan PKL liar sebanyak 4 kali dalam 1 hari.

"Pagi kita usir, lalu siang, sore, dan malam hari," kata Firman ketika ditemui Wartakotalive.com.

Manajer proyek revitalisasi Kali Besar dan pembangunan pusat PKL Jalan Cengkeh dari PT Ciriajasa Cipta Mandiri (konsultan yang ditunjuk Sampoerna Land), Satria, mengatakan bahwa bukan begitu yang sebenarnya terjadi.

Namun, kata Satria, hal tersebut terjadi di lapangan karena banyak alasan dan pertimbangan. "Itu yang semestinya digali," ucap Satria ketika dihubungi Wartakotalive.com.

Terkait pintu air yang dibiarkan mangkrak, kata Satria, hal itu terjadi karena dari pihak konsultan harus menghitung elevasinya terhadap banjir antara 25, 50, dan 100 tahunan. "Dan harus approve ke dinas terkait," kata Satria.

(Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com