JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengatakan bahwa KPU DKI Jakarta tetap menjaga netralitas jelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Sumarno menjelaskan, tidak hanya di tingkat provinsi, seluruh petugas yang berada di tingkat kota, hingga RT/RW ditanamkan sikap netral dan tidak memihak terhadap salah satu pasangan calon yang berlaga pada Pilkada DKI.
"Sejauh ini KPU DKI memegang teguh tiga hal, netralitas, integritas, dan profesionalitas. Dan ini di jajaran tingkat provinsi, kota dan bawah itu selalu ditanamkan," ujar Sumarno saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2017).
Pernyataan Sumarno menanggapi Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang yang sebelumnya mewanti-wanti jajaran KPU DKI Jakarta untuk menjaga netralitas selama penyelenggaraan pilkada di Ibu Kota.
Sumarno mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan evaluasi kepada kelompok penyelenggara pemungutuan suara (KPPS) yang bertugas pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama. Jika ada ditemukan petugas yang tidak netral, KPU DKI akan segera mengganti petugas itu.
"Dilakukan evaluasi termasuk kepada penyelenggara di KPPS saat pilkada 15 Februari kemarin, parameternya ke tiganya itu. Kalau ada petugas yang tidak netral dan tidak profesional, dilakukan penggantian-pengantian," ujar Sumarno.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengindikasikan bahwa kecurangan pernah dilakukan KPU dalam pilkada sebelumnya.
"KPU harus berhati-hati. Saya ingatkan, jangan main api. Jangan 'membakar-bakar'. Jangan berpihak-pihak," ujar Oesman, Selasa (7/3/2017). "Harus jalan on the track. Kalau yang lalu-lalu, sudah, ya jangan sekarang lagi," ujar Oesman. (Baca: Ahok: Bagi Kami KPU Tidak Profesional)