Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Hargai Sikap Agus yang Tidak Arahkan Pendukungnya

Kompas.com - 16/03/2017, 18:26 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menghargai sikap Agus Harimurti Yudhoyono dan Partai Demokrat yang tidak akan mengarahkan para relawan pendukungnya untuk memilih pasangan calon gubernur tertentu pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Agus merupakan salah satu calon gubernur pada Pilkada DKI putaran pertama.  Ia berpasangan dengan Sylviana Murni. Namun, mereka gagal pada putaran pertama.

"Menurut saya itu posisi Mas Agus yang patut kita hargai, membebaskan para pendukungnya menentukan pemilihnya sendiri," ujar Sandiaga di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2016).

Sandiaga yakin dirinya dengan calon gubernur, Anies Baswedan mampu menarik hati para relawan Agus-Sylvi. Menurut dia, visi misi Agus-Sylvi tak jauh berbeda dengan visi misinya.

 

Baca: Sandiaga: Partainya Belum Bergabung, tapi Orangnya Ada di Perahu Kita

"Mas Agus menyampaikan sudah move on, berarti perintah ke pendukungnya untuk move on. Itu yang harus kita tangkap dan mengahdirkan solusi yang diinginkan oleh para pendukung Agus-Syilvi," ucap dia.

Para pendukung Agus-Sylvi menurut Sandiaga mempunyai karakteristik yang sama dengan pendukungnya. Oleh karena itu dia yakin dapat merebut hati pendukung Agus-Sylvi.

"Mereka menginginkan pemimpin baru. Kalau enggak salah 10 banding satu menginginkan Mas Agus kemarin karena (ingin) hadirnya kepemimpinan yang baru, itu hasil nya. Itu berarti tugas dari kami agar ditangkap masyarakat," kata Sandiaga.

 

Baca: Sandiaga: Saya Nothing to Hide, Termasuk Saat Bertemu Pengusaha

Agus pada Rabu malam mengatakan tidak akan mengarahkan relawan pendukungnya untuk mendukung salah satu pasangan calon yang berkompetisi pada putaran kedua Pilkada DKI 2017.

"Terhadap situasi ini, tentu saya dan Bu Sylviana tidak punya otoritas untuk mengomandoi orang per orang. Saya akan memberikan kembali kepada setiap warga Jakarta untuk menggunakan hak pilihnya, menggunakan hati (untuk memilih)," kata Agus, saat bertemu relawan pendukungnya di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu malam.

Kompas TV Hasil dari putaran pertama membuat dua pasangan calon kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta akan kembali bersaing di putaran kedua yakni pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com