Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Arah Dukungan Keluarga Soeharto dalam Pilkada DKI

Kompas.com - 19/03/2017, 07:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

"Rupanya Ibu Probosutedjo itu sangat mendukung, Ahokers jugalah kepada Pak Ahok," ujar Ruhut kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2017).

Ruhut mengatakan, keluarga Probosutedjo mendukung Ahok yang sudah memberikan bukti selama memimpin Jakarta, bukan sekadar janji.

(Baca juga: Djarot Sebut Ahok Pernah Mengaku Diundang Adik Tiri Soeharto )

Namun, Ahok membantah kehadirannya ke rumah Probosutedjo untuk meminta dukungan politik.

Ahok mengatakan, tidak ada pembicaraan berbau politik saat bertemu Probo. Ahok mengaku memenuhi undangan itu sekaligus untuk melihat kondisi Probo yang kurang sehat.

"Kemarin datang bukan soal politik. Datang ke orang tua saja, sowan karena kurang sehat. Enggak ada ngomong politik," ujar Ahok.

Ia mengaku tidak berharap banyak untuk mendapatkan dukungan dari Probosutedjo. Apalagi, untuk mengimbangi dukungan Titiek kepada Anies-Sandi.

"Enggak-lah, orang kenal lama masa imbangi (dengan dukungan Titiek untuk Anies-Sandiaga). Kalau imbangi ketemu yang lain dong. Enggak lah, orang 87 tahun," ujar Ahok.

(Baca juga: Bertemu Adik Soeharto, Ahok Sempat Curhat)

Dinilai punya massa

Mendukung atau tidak, "Keluarga Cendana" sudah muncul dalam pilkada ini. Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, "Keluarga Cendana" didekati karena punya konstituen atau pemilih.

"Mbak Titiek orang Golkar, dia anggota dewan. Mas Tommy punya partai baru, tidak ada artinya didekati kalau tidak punya massa. Didekati artinya Mbak Titiek punya audiens, punya massa pendukung. Mas Tommy juga seperti itu," kata Siti.

Dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 ini, Siti menilai wajar para calon berusaha mendekati pihak-pihak yang punya basis massa untuk meraih suara.

"Jadi dalam konteks itu dekati untuk mencari dukungan seluas-luasnya. Inikan sudah terakhir bagi dua paslon untuk menangkan pilkada ini," ujar Siti.

(Baca juga: Peneliti LIPI: "Keluarga Cendana" Didekati karena Punya Massa )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com