Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana-rencana Ahok untuk Perfilman Nasional

Kompas.com - 20/03/2017, 09:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Ahok Bertanding Basket Melawan Djarot

Selain itu, kata dia, PD Pasar Jaya nantinya dapat bekerja sama dengan production house pembuat film, seperti Multivision Plus dan Starvision. 

Nantinya, film yang akan ditayangkan tersebut merupakan film garapan production house itu.

(Baca juga: Ingin Ada Bioskop di Pasar, Begini Cara Ahok Tutup Modal)

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin berharap, dengan adanya bioskop ini, pasar bisa menjadi ramai. Selain itu, ia berharap bisa menambah pemasukan iklan dari reklame.

Arif mengakui, Ahok sudah meminta pihaknya mengelola ruang kosong di pasar untuk dijadikan bioskop rakyat.

Pengelolaan ini juga akan mengikusertakan pihak ketiga. Hal ini dilakukan agar PD Pasar Jaya tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah.

Bioskop rakyat ini, kata Arif, hanya akan menayangkan film-film Indonesia. "Kami enggak akan putar film Hollywood dan Bollywood. Hanya film Indonesia dan ini bisa mengembangkan perfilman kita juga, memberikan manfaat untuk pedagang pasar," ujar Arif.

Rencananya, dari 153 pasar yang berada di bawah PD Pasar Jaya, 10 sampai 20 persen akan menjadi lokasi pembangunan bioskop rakyat.

Ia mencontohkan pasar perkulakan di Terminal Pulogebang dan Pasar Induk Kramatjati. Dia mengatakan, masih banyak pasar yang belum memenuhi standar untuk dibukanya bioskop.

Bangun kompleks perfilman

Selain membangun bioskop rakyat, Ahok berencana membangun laboratorium dan kompleks perfilman di Jakarta. Dia menginginkan, Jakarta menjadi pusat pembuatan film.

Caranya, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Produksi Film Negara (PFN). Menurut Ahok, Korea Selatan sebelumnya melakukan hal ini.

"Kami bisa membuat museum dan laboratorium yang bagus (di dalam kompleks itu), gedung-gedungnya. Orang luar negeri ingin bikin film di Jakarta tinggal datang, ada krunya, ada artisnya, aktor semua lengkap. Jadi mirip-mirip nyontek Korea," kata Ahok.

(Baca juga: Ahok Ingin Bioskop Rakyat Dibangun agar "Pasukan Warna" Bisa Nonton Film)

Pemprov DKI Jakarta yang akan memberi hibah dan mencari lahan untuk membangun kompleks perfilman tersebut, edangkan PFN yang akan jadi pengelolanya.

"Kami mau bikin kompleks perfilman. Jadi semua nanti orang asing kalau mau buat film, dia tinggal datang dan sewa semua. Nah saya yakin potensi film nasional baik, ini momentumnya," kata Ahok yang kerap mengajak PNS DKI untuk nonton film bareng di bioskop ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com