Selain itu, kata dia, PD Pasar Jaya nantinya dapat bekerja sama dengan production house pembuat film, seperti Multivision Plus dan Starvision.
Nantinya, film yang akan ditayangkan tersebut merupakan film garapan production house itu.
(Baca juga: Ingin Ada Bioskop di Pasar, Begini Cara Ahok Tutup Modal)
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin berharap, dengan adanya bioskop ini, pasar bisa menjadi ramai. Selain itu, ia berharap bisa menambah pemasukan iklan dari reklame.
Arif mengakui, Ahok sudah meminta pihaknya mengelola ruang kosong di pasar untuk dijadikan bioskop rakyat.
Pengelolaan ini juga akan mengikusertakan pihak ketiga. Hal ini dilakukan agar PD Pasar Jaya tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah.
Bioskop rakyat ini, kata Arif, hanya akan menayangkan film-film Indonesia. "Kami enggak akan putar film Hollywood dan Bollywood. Hanya film Indonesia dan ini bisa mengembangkan perfilman kita juga, memberikan manfaat untuk pedagang pasar," ujar Arif.
Rencananya, dari 153 pasar yang berada di bawah PD Pasar Jaya, 10 sampai 20 persen akan menjadi lokasi pembangunan bioskop rakyat.
Ia mencontohkan pasar perkulakan di Terminal Pulogebang dan Pasar Induk Kramatjati. Dia mengatakan, masih banyak pasar yang belum memenuhi standar untuk dibukanya bioskop.
Bangun kompleks perfilman
Selain membangun bioskop rakyat, Ahok berencana membangun laboratorium dan kompleks perfilman di Jakarta. Dia menginginkan, Jakarta menjadi pusat pembuatan film.
Caranya, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Produksi Film Negara (PFN). Menurut Ahok, Korea Selatan sebelumnya melakukan hal ini.
"Kami bisa membuat museum dan laboratorium yang bagus (di dalam kompleks itu), gedung-gedungnya. Orang luar negeri ingin bikin film di Jakarta tinggal datang, ada krunya, ada artisnya, aktor semua lengkap. Jadi mirip-mirip nyontek Korea," kata Ahok.
(Baca juga: Ahok Ingin Bioskop Rakyat Dibangun agar "Pasukan Warna" Bisa Nonton Film)
Pemprov DKI Jakarta yang akan memberi hibah dan mencari lahan untuk membangun kompleks perfilman tersebut, edangkan PFN yang akan jadi pengelolanya.
"Kami mau bikin kompleks perfilman. Jadi semua nanti orang asing kalau mau buat film, dia tinggal datang dan sewa semua. Nah saya yakin potensi film nasional baik, ini momentumnya," kata Ahok yang kerap mengajak PNS DKI untuk nonton film bareng di bioskop ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.