Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ahok Show", Cara Baru Ahok Berkampanye ke Generasi Milenial

Kompas.com - 20/03/2017, 10:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Ahok Bertanding Basket Melawan Djarot

"Ada 21.000 pemilih baru yang berulang tahun ke-17 dari 16 Februari 2017 hingga 19 April 2017," kata Sidik, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017, daftar pemilih tetap (DPT) sebesar 7,1 juta. Kemudian dia memastikan DPT putaran kedua akan bertambah. Selain dari 21.000 pemilih baru, juga akan ada tambahan warga yang mendaftar sebagai pemilih di posko-posko yang didirikan di apartemen dan kelurahan.

"Jumlah sementara (yang mendaftar di posko) dari Jakarta Selatan ada 12.000 (orang), (warga yang mendaftar sebagai pemilih di) Jakarta Barat 4.900 (orang), (warga yang mendaftar sebagai pemilih) di Jakarta Timur ada 4.600an (orang). Untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, kami belum dapat datanya. Ini data sementara dan kemungkinan bergerak," kata Sidik.

Adapun penetapan daftar pemilih sementara (DPS) di tingkat kabupaten/kota akan ditetapkan 18-19 Maret. Kemudian penetapan DPS di tingkat provinsi pada 20-21 Maret. Nantinya KPU DKI Jakarta akan meminta tanggapan warga mengenai penetapan DPS pada 22-28 Maret.

Adapun berdasar hasil rekapitulasi KPU DKI, tercatat bahwa perolehan suara paslon nomor pemilihan satu, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memperoleh 937,955 suara atau 17,07 persen. (Baca: Warga DKI yang Belum Masuk DPT Diminta Daftar Diri di Kelurahan)

Sementara pasangan nomor urut dua, yakni Ahok-Djarot sebanyak 2.364.577 suara atau 42,99 persen. Sedangkan pasangan calon nomor urut 3, Anies-Sandiaga memperoleh suara 2.197.333 atau 39,95 persen.

Mengacu pada perolehan suara tersebut, pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi berkesempatan kembali bersaing pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akan diselenggarakan 19 April 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com