JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan program Kartu Jakarta Lansia (KJL) akan digulirkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
Harapannya, IPM DKI Jakarta bisa meningkat dalam waktu dua tahun ke depan.
"Itulah yang kami kerahkan supaya IPM Jakarta dalam dua tahun ke depan sampai angka 80. Ini adalah terjemahan program ini," ujar Djarot, di kawasan Grogol Petamburan, Selasa (21/3/2017).
(baca: Bertemu Warga Berusia 77 Tahun di Gang, Djarot Sampaikan "Kartu Jakarta Lansia")
Djarot mengatakan, saat ini IPM Jakarta baru mencapai 78,99. Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah menyampaikan IPM di negara maju biasanya mencapai 80. Itu artinya IPM Pemprov DKI kurang dari 1,01 untuk memenuhi standar dunia.
Djarot mengatakan KJL akan dikelola Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
"Nanti kartu ini enggak bisa salah sasaran dan sifatnya harus cashless, langsung transfer ke rekening dia," kata Djarot.
(baca: Ahok: Lansia Akan Dapat Rp 600 Ribu Tiap Bulan Secara Non-tunai)
Setiap bulan, lansia akan menerima bantuan sebesar Rp 600.000. Program tersebut akan direalisasikan setelah Ahok-Djarot selesai cuti kampanye dan aktif kembali menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Adapun masa kampanye putaran kedua Pilkada DKI 2017 berakhir pada 15 April.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.