JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur non-aktif Djarot Saiful Hidayat memiliki program baru untuk para lansia.
Program tersebut bernama Kartu Jakarta Lansia (KJL) yang memiliki konsep mirip Kartu Jakarta Pintar. Sudah sejak kampanye putaran kedua ini program tersebut mulai disosialisasikan.
Saking seringnya disosialisasikan, banyak kakek dan nenek yang mulai mengenal dan menunjukkan ketertarikan terhadap program itu.
Hal itu terlihat dari setiap blusukan yang dilakukan Djarot. Hampir selalu ada lansia yang mendekati Djarot untuk bertanya mengenai program itu.
Ketika Djarot blusukan di Jalan Pasar Inpres, Grogol Petamburan, Selasa (21/3/2017), misalnya, warga secara spontan bertanya mengenai program tersebut.
"Pak masalah KJP buat lansia itu bagaimana cara mendapatkannya," tanya warga.
"Namanya KJL bukan KJP. KJL untuk lansia yang sudah tua-tua yang tinggal sendiri atau masih tinggal sama keluarga tetapi keluarganya juga tidak mampu," jawab Djarot.
Alhasil, Djarot pun selalu menjelaskan program ini kepada warga yang bertanya. Djarot mengatakan, kategori lansia adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun.
(Baca juga: Siapa Saja Lansia yang Bisa Dapat "Kartu Jakarta Lansia")
Dia meminta anggota Dasawisma yang turun tangan untuk mendata lansia di lingkungan mereka.
"Bisa buat beli apa? Susu boleh, telur boleh, beras boleh. Beli pulsa boleh enggak? Enggak boleh. Beli bedak? Enggak boleh ya," ujar Djarot.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.