Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Isi Waktu Cuti Kampanyenya dengan Jenguk Warga yang Sakit

Kompas.com - 26/03/2017, 10:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah tiga pekan masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua berlangsung. Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, banyak menggunakan waktu kampanyenya untuk menjenguk warga yang sakit.

Langkah ini berbeda dibanding calon gubernur dan calon wakil gubernur lainnya yang lebih banyak blusukan menemui warga dan mempromosikan program.

Kegiatan Ahok sering tak diinformasikan kepada wartawan. Seringkali wartawan baru tahu kegiatan Ahok menjenguk warga dari foto di akun media sosial Ahok maupun tim pemenangannya.

Baru pada Kamis (23/3/2017) dan Jumat (24/3/2017) lalu, wartawan diberi tahu tentang kegiatan Ahok menjenguk warga. Pada Kamis, Ahok menjenguk tiga orang warga di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Ahok menjenguk warga yang mengalami kelumpuhan hingga stroke. Pada Jumat, Ahok mengunjungi warga di Kawasan Koja, Jakarta Utara, yang menderita kelumpuhan dan stroke.

Ahok mengatakan dirinya kini tak memedulikan untuk meraup suara pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya kerja ikhlas saja. Saya kan kalau jadi gubernur lagi mau jalankan program kan, menurut saya program ini paling benar," kata Ahok kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok menggunakan waktu cuti untuk mengecek program normalisasi sungai. Pada putaran kedua, Ahok menggunakan waktu cutinya untuk mengecek jalannya program "Ketok Pintu Layani dengan Hati".

Program tersebut dicanangkan Ahok pada medio Mei 2015. Gerakan "Ketok Pintu Layani dengan Hati" itu merupakan upaya preventif yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan, kader jumantik (juru pemantau jentik) bersama kader PKK dengan mengetuk pintu rumah warga dan mengetahui permasalahan mereka, terutama kesehatan.

"Nah mumpung saya cuti, saya punya waktu banyak, sehingga waktu saya masuk lagi (aktif jadi gubernur), kami evaluasi dengan baik. Tapi kalau saya terpilih lagi 5 tahun, saya jamin progran ini akan berjalan cepat," kata Ahok.

Ahok mengatakan, ia mengetahui data warga yang terbaring sakit di rumah dari laporan relawan, tim sukses, dan lainnya. Selain itu, Ahok menyatakan, dirinya telah memiliki data warga sakit dari PKK dan program "Ketok Pintu Layani dengan Hati".

Satu Dokter Tangani 5.000 Warga

Di sisi lain, Ahok bercerita tentang rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan "Program Emas". Ahok menjelaskan, program tersebut mirip program Millenium Development Goals (MDGs) atau Indonesia Emas.

Program Emas bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat, khususnya jaminan kesehatan.

"Makanya kami ingin orang Jakarta dari hamil sampai lansia diurusin. Makanya 1 dokter, bidan, dan perawat mengurusi 5.000 warga, ini khusus di daerah padat ya," kata Ahok di Jalan Proklamasi Nomor 53, Jakarta Pusat, Kamis lalu.

Selain bertanggungjawab terhadap kesehatan warga, tim medis itu juga akan membimbing warga di bidang kesehatan. Dengan cara ini, Pemprov DKI Jakarta melakukan kegiatan yang preventif dan promotif. Dengan demikian, masyarakat akan semakin terlatih untuk menjaga kesehatannya dengan baik.

"Masyarakat kalau datang ke rumah sakit untuk check up kan berat di ongkos, kalau dokter yang datang ke rumah akan lebih murah (biayanya). Ini akan jadi dokter keluarga. Kalau program berjalan dengan baik, kami akan rekrut lagi lebih banyak bidan, perawat, dan dokter," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com