Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Tidak Peduli Dikafirkan dan Saya Tak Dibayar Dukung Ahok-Djarot"

Kompas.com - 27/03/2017, 17:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jakarta Timur berkumpul dan bersilaturahim dengan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, di kawasan Pasar Rebo, Senin (27/3/2017).

Pelaku UMKM tersebut merupakan pendukung pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot.

Salah satunya adalah Rahmat Hidayat, pedagang alat tulis di Terminal Kampung Rambutan.

Rahmat kemudian menceritakan rumahnya di kawasan Bungur yang akan terkena dampak pembangunan light rail transit (LRT).

"Saya mau lapor ke Pak Djarot tentang rumah saya. Supaya dia tahu kondisi di lapangan. Kami lagi was-was akan diganti rugi atau tidak," ujar Rahmat.

(Baca juga: Bupati Ngawi Janji Ajak Pedagang ke Blitar jika Ahok-Djarot Menang di TPS Mereka)

Ia mengaku setuju akan proyek pembangunan LRT itu. Dia hanya meminta diberi kepastian soal ganti rugi jika rumahnya harus dihancurkan untuk LRT.

Rahmat mengatakan, alasannya memilih Ahok dan Djarot salah satunya juga karena pembangunan LRT itu.

"Kalau kita mau jujur, LRT itu sejarahnya bagaimana? Itu kan proyek ada di masa pemerintahan dia, ya baiknya dia yang melanjutkan," ujar Rahmat.

Ia mengaku sudah bosan dengan janji-janji politisi. Dia memilih pasangan calon yang sudah memberikan manfaat bagi dia dan keluarga.

Rahmat menceritakan anak-anaknya yang memperoleh Kartu Jakarta Pintar. "Sampai adik saya meninggal di RSCM itu kami enggak dikenai biaya," kata dia.

Rahmat mengaku kerap diintimidasi para tetangganya karena mendukung Ahok-Djarot.

Intimidasi itu terkait kasus dugaan penodaan agama yang menimpa Ahok. Kendati demikian, Rahmat mengaku tidak peduli dengan itu semua.

Dia ingin Ahok-Djarot terpilih kembali dan melanjutkan program-program mereka yang belum selesai. Dia pun bertekad akan memenangkan Ahok-Djarot di lingkungan rumahnya.

"Saya tidak peduli dikafirkan dan Demi Allah saya enggak dibayar. Mau china atau apa, kita ini saudara. Kita itu Indonesia, sama saja. Kemenangan Ahok-Djarot di Bungur waktu putaran pertama itu juga atas kerja saya," ujar Rahmat.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wawan Setiawan, pelaku UMKM di bidang transportasi karyawan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com