Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Asmara Ungkap Pelaku Pencurian Ranmor

Kompas.com - 29/03/2017, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Terungkapnya hubungan asmara yang diwarnai dugaan penculikan anak berusia tiga tahun memberi jalan bagi Polsek Kalideres, Jakarta Barat, dalam menangkap para pencuri sepeda motor.

Kepala Unit Reskrim Kalideres Ajun Komisaris Syafri Wasdar, Selasa (28/3/2017), mengungkapkan, "Awalnya seorang remaja, Mel (16), membawa serta adiknya yang baru berusia tiga tahun kabur bersama pacarnya, AS (20), juru parkir, warga Kampung Bali, Kalideres. Setelah kami menangkap AS, diketahui ternyata dia pemain lama pencuri sepeda motor."

Syafri mengungkapkan, pada Senin (27/3) tengah malam orangtua Mel, Anis Abdat, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, datang ke Polsek Kalideres. Anis melapor bahwa putrinya, Mel, dibawa kabur AS, sedangkan adik Mel yang berusia tiga tahun hilang diduga diculik.

Mendapat laporan itu, polisi mendatangi rumah kontrakan AS di Cengkareng. Di sana polisi mendapati ketiganya. "Di situlah kami tahu, Mel membawa adiknya kabur ke rumah AS, pacarnya," kata Syafri.

Dalam pengembangan pemeriksaan, diketahui AS pernah terlibat serangkaian pencurian sepeda motor bersama tersangka Andri alias Keong, Ri alias Oy, dan Ar alias Gr.

"Kami mencocokkan pengakuan AS dengan sejumlah berkas pengaduan sebelumnya. Terungkap bahwa mereka di antaranya pernah mencuri sepeda motor Mio J warna putih di Kampung Bali dan Honda Karisma di Semanan," ujar Syafri.

Tim diturunkan ke lapangan. Dua tersangka dibekuk. "Seorang lainnya masih buron dan masih kami buru. Kami optimistis satu tersangka ini segera ditangkap," kata Syafri.

Orang sekampung

Tentang hubungan asmara mereka yang masih di bawah umur, pemerhati anak, Seto Mulyadi, yang dihubungi terpisah mengingatkan, melindungi remaja membutuhkan orang sekampung. "Perlu kesadaran para pengurus RT dan RW untuk membuat wadah perlindungan dan bimbingan remaja. Orangtua dan guru butuh dukungan RT dan RW," katanya.

Menurut dia, penguatan lingkungan lewat RT dan RW menjadi keharusan untuk menghapus alasan klasik orangtua tak punya banyak waktu bagi anak anaknya karena harus mencari nafkah.

"Bukan cuma para pengurus RT dan RW yang melakukan penguatan perlindungan dan bimbingan terhadap anak, tetapi juga di lingkungan pengurus tempat ibadah, apa pun agama dan kepercayaannya," tutur Seto.

Kegiatan di sekitar masjid, gereja, atau tempat ibadah lainnya bisa diisi dengan bermacam kegiatan pendampingan, pelatihan, dan pemberian informasi untuk remaja, terutama menyangkut hubungan lawan jenis yang sehat. "Hendaknya di lingkungan tempat ibadah masalah ini bisa disampaikan secara nyaman, bebas dari ancaman dan tekanan, sehingga interaksi di antara peserta didik bisa terbangun, dan apa yang disampaikan bisa lebih banyak terserap remaja," ucapnya.

Menurut dia, peristiwa serupa seperti dialami Mel bukan hanya terjadi di lingkungan keluarga prasejahtera di kawasan permukiman padat, tetapi juga di kalangan kelas menengah.

"Justru remaja di kalangan kelas menengah lebih rawan karena interaksi lebih banyak dilakukan lewat media sosial. Pengamatan saya, lebih banyak remaja kelas menengah yang menjadi korban hamil di luar nikah dibandingkan remaja dari keluarga prasejahtera," ujar Seto. (WIN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Maret 2017, di halaman 28 dengan judul "Hubungan Asmara Ungkap Pelaku Pencurian Ranmor"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com