SEJUMLAH satuan kerja yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan seragamnya yang warna-warni sering disebut mirip "Power Ranger". Soalnya mereka memakai seragam yang berwarna-warni dan tugasnya membantu warga Jakarta.
Mereka lalu dikenal sebagai pasukan oranye (yang bertugas menjaga kebersihan jalan), pasukan biru (menjaga kebersihan di saluran air), pasukan hijau (menjaga taman-taman), dan pasukan ungu (membantu anak-anak jalanan atau orang yang terlantar).
Satu pasukan lagi yang belum banyak diketahui adalah pasukan putih. Pasukan ini sebenarnya sudah ada sejak satu tahun lalu. Saat muncul pada Januari 2016, pasukan itu lebih dikenal dengan nama petugas AJIB (Antar Jemput Izin Bermotor).
Mereka berada di bawah naungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI Jakarta. Apa tugas mereka? Mereka berkeliling Jakarta dengan sepeda motor untuk mengurus permohonan perizinan warga Jakarta.
Awal terbentuk
Salah seorang anggota pasukan putih, Ichsan, bercerita tentang jatuh bangun mereka saat baru terbentuk. Awalnya, tidak banyak warga yang mengetahui bahwa pengurusan izin kini bisa dilakukan oleh pasukan putih.
"Kami berinovasi agar dikenal juga di perkantoran. Akhirnya kami bikin brosur lalu door to door ke perusahaan untuk memperkenalkan diri," kata Ichsan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (30/3/2017).
Atas upaya itu, pemohon izin yang menggunakan jasa pasukan putih melonjak dari hanya 91 pemohon pada Januari 2016, menjadi sekitar 2.000 pada Februari 2016.
Pasukan putih memudahkan warga mengurus berbagai perizinan di Pemprov DKI. Saat sebuah perusahaan ingin membuat izin domisili misalnya, perusahaan itu bisa memesan jasa pasukan putih. Caranya bisa dengan telepon ke call center 1500-164, bisa juga dengan mengirimkan pesan singkat (SMS) atau WhatsApp ke nomor 081808863147.
Pemesanan juga bisa dilakukan melalui aplikasi AJIB PTSP yang bisa diunduh di Playstore. Setelah memesan, pasukan putih akan mendatangi rumah atau perusahaan pemohon izin untuk mengambil berkas perizinannya.
Koordinator AJIB atau pasukan putih, Donny Adhi, mengatakan pemohon izin tinggal menunggu berkasnya selesai diurus.
"Tinggal tunggu di rumah sampai prosesnya selesai. Biar kami semua yang urus lalu diantar kembali ke pemohon izin," kata Donny.
Cegah pungli
Donny mengatakan, ide untuk membentuk petugas AJIB atau pasukan putih ini berasal dari Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama. Basuki atau Ahok menebak bahwa banyak masyarakat yang malas mengurus perizinan. Selain karena masalah birokrasi yang berbelit, pungli juga menjadi salah satu faktornya.
"Kami perlu perantara antara si pemohon dan pengurus izin agar tidak perlu bertemu langsung," ujar Donny.
Dengan demikian, celah bagi PNS DKI untuk melakukan pungli bisa diminimalkan. Di samping itu, program tersebut memberikan kemudahan dalam membuka usaha untuk warga Jakarta. Diharapkan, dengan adanya pasukan putih, calo-calo yang berkeliaran berkurang.
"Tujuan lainnya adalah untuk menciptakan kemudahan dalam berbisnis di Jakarta," ujar Donny.
Kepala Seksi Aktivitas Perseorangan dan Layanan Lebih PTSP DKI Jakarta Luthfi Anshori mengatakan, Ahok sebenarnya juga sudah memberi kemudahan membuat perizinan. Ahok memangkas birokrasi yang panjang dengan membuat PTSP di tiap kelurahan dan kecamatan. Izin apapun bisa diurus di PTSP manapun juga. Pemohon tinggal mendatangi salah satunya.
"Kemudahan itu sudah diberikan tapi Pak Gubernur ingin lebih, dibentuk pasukan ini supaya lebih muda lagi," ujar Luthfi.
Luthfi mengatakan pasukan putih sepereti front office berjalan. Saat ada berkas perizinan yang kurang, bukan pemohon yang harus bolak balik ke PTSP tetapi pasukan putih itu yang mendatangi pemohon.
Pungli memang jadi momok. Meski sudah jarang ditemukan di Pemprov DKI, Donny mengatakan pengawasan harus tetap dilakukan. Pasukan putih yang dibentuk untuk memberantas pungli itu tetap harus diawasi agar tidak menerima suap.
Donny menyerahkan kepada pemohon izin untuk memberi tahu sikap dari pasukan putih yang mengurus izin mereka melalui aplikasi. Seperti aplikasi ojek online yang bisa memberi rating dan komentar untuk driver, aplikasi AJIB PTSP juga demikian. Kenakalan pasukan putih bisa dilaporkan.
Cukupkah pengawasan seperti itu? Donny mengatakan belum cukup. Pengawasan lapis utama bukan pada review dari pemohon jasa tetapi dari sebuah teknologi canggih spy cam. berbentuk pena.
"Spy cam ini dinyalakan saat mulai kenalan. Spy cam ini bisa ditempatkan di kantong dan akan merekam semua komunikasi yang terjadi pada saat proses permohonan perizinan," ujar Donny.
Saat pasukan putih mulai bertemu dengan warga pemohon izin, kamera itu akan dinyalakan. Tentunya dengan izin warga pemohon izin. Donny mengatakan hal itu akan membuat pasukan putih merasa diawasi.
"Bila ada kecurigaan, bisa kami playback (video-nya)," ujar Donny.
Sudah lebih dari satu tahun, pasukan putih melayani warga Jakarta. Kini, tiap bulan mereka bisa melayani 17.000 pemohon izin.
Integritas dalam melayani warga tetap menjadi prioritas utama. Mereka yang berani menerima suap dari pelanggan, akan dipecat dari pekerjaan.
"Kalau disuruh pilih pintar atau berintegritas, kami pilih berintegritas. Cari orang pintar gampang tapi cari orang jujur itu susah," ujar Donny.
Tak lama lagi Pemprov DKI akan membentu "ranger" baru, yaitu "pasukan merah" yang akan bertugas membedah rumah warga yang sudah tidak layak huni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.