Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Pasukan Kuning", dari Kabel Berantakan di Gorong-gorong hingga Gaji Telat

Kompas.com - 04/04/2017, 19:36 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sambil duduk santai di bawah pohon dan mencoba menghindari teriknya matahari di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017), koordinator "pasukan kuning" Grup I Kecamatan Senen Rohiyat menceritakan kesulitan yang sering mereka hadapi saat bertugas.

Pasukan kuning merupakan petugas dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta yang bertugas memperbaiki jalan dan trotoar di Ibu Kota.

Rohiyat mengatakan, salah satu masalah yang sering ditemui pasukan kuning yaitu banyaknya kabel optik yang terpasang sembarangan di gorong-gorong.

Tumpukan kabel tersebut menyulitkan mereka untuk memperbaiki gorong-gorong yang rusak.

(Baca juga: Mengenal Lebih Jauh "Pasukan Kuning" dari Dinas Bina Marga DKI)

Menurut dia, kabel optik yang terpasang sembarangan itu sering ditemukan di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Belum lagi, lanjut Rohiyat, para tukang yang terkesan asal-asalan saat mereka membuka trotoar dan menutupnya kembali. Sering pula trotoar itu hancur akibat perbaikan kabel.

"Itu kalau ada kabel optik kan susah ngerjainnya, kami takut kesetrum. Belum lagi itu tukangnya asal-asal, kadang main tutup, tetapi pakai kaki," ujar Rohiyat.

Anggota pasukan kuning lainnya menceritakan tentang lambatnya ketersediaan material bangunan, seperti semen, untuk memperbaiki jalan.

Ia telah meminta bahan bangunan kepada Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat. Namun, menurut dia, respons dari Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat cenderung lambat.

Meski demikian, hal ini tak membuat para petugas meninggalkan pekerjaan. Para petugas tetap menunaikan tugas dengan material seadanya.

Para petugas juga mengeluhkan gaji mereka yang terlambat. Anggota pasukan kuning yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, sejak Januari lalu, mereka sering mendapatkan gaji di atas tanggal 4.

Biasa mereka sudah menerima gaji sebelum tanggal 4. Bayaran yang mereka terima sesuai dengan upah minimum regional.

"Gaji ini telat terus. Enggak tahu kenapa. Sejak Januari lalu kami sudah sampaikan ke Sudin Bina Marga (Jakarta Pusat), mereka bilang diusahakan (agar tidak telat)," ujar dia.

(Baca juga: Pemprov DKI Juga Punya "Pasukan Kuning", Apa Tugas Mereka?)

Ia mengatakan, hambatan itu tak menghalanginya untuk bekerja. Laki-laki ini mengaku tetap senang menjadi anggota pasukan kuning karena pekerjaan itu dijalaninya dengan ikhlas.

"Kadang ada lelah, ada jenuhnya, tetapi saya ikhlas dan enggak pernah ngeluh," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com