Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mendapatkan Kartu Gratis Naik Angkot KWK?

Kompas.com - 05/04/2017, 08:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terhitung per 1 April 2017, ada sepuluh trayek angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang dapat melayani penumpang gratis pada jam-jam tertentu, tepatnya pada pukul 05.00-09.00, dan 16.00-20.00.

Untuk bisa naik angkot gratis, penumpang hanya tinggal menunjukan kartu khusus kepada sopir. Adanya layanan gratis naik angkot KWK pada jam-jam tertentu ini merupakan hasil kerja sama antara KWK dan PT Transportasi Jakarta.

Kerja sama yang dilakukan bertujuan untuk mempermudah penumpang transjakarta yang tempat tinggalnya terletak cukup jauh dari halte.

Adanya layanan gratis diharapkan dapat membantu penumpang menekan pengeluaran ongkos transportasinya sehari-hari. Kartu khusus untuk naik gratis angkot KWK pada jam-jam tertentu dijual seharga Rp 15.000.

Secara fisik, kartu memiliki warna dasar biru muda. Pada kartu tertera tulisan "Kartu Layanan Integrasi Angkutan Lingkungan Pelanggan Transjakarta".

Sampai dengan saat ini, kartu khusus tersebut baru dijual di dua halte, yakni Halte PGC, Cilitan, Jakarta Timur; dan Halte Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Namun, PT Transjakarta juga menugaskan para petugasnya untuk menjual langsung di dalam angkot KWK trayek-trayek khusus yang sudah ditetapkan.

Pemandangan itulah yang tampak saat Kompas.com menggunakan angkot KWK trayek T07 (Cililitan-Condet) pada Selasa (4/4/2017) sore.

Terpantau ada dua orang petugas PT Transjakarta yang sedang  menawarkan kartu kepada para penumpang angkot. Keduanya adalah Suheri dan Nurjen.

Kepada para penumpang, Nurjen tampak menjelaskan bahwa dengan membeli kartu tersebut, penumpang tak perlu lagi membayar ongkos jika naik angkot KWK pada pukul 05.00-09.00, dan 16.00-20.00.

"Harganya Rp 15.000, bu. Bisa dipakai buat sebulan. Jadi lebih hemat," kata Nurjen.

Kartu khusus untuk naik KWK pada jam-jam tertentu berbeda dengan kartu uang elektronik atau e-money yang digunakan dalam sistem e-ticketing layanan bus transjakarta. Karena kartu khusus angkot KWK tidak memiliki saldo.

Kartu dapat digunakan untuk masa pakai satu bulan. Setelah satu bulan, pengguna diminta untuk membayar kembali biaya Rp 15.000 jika ingin memperpanjang penggunaannya.

Kartu gratis naik angkot KWK yang berbeda dari e-money ternyata belum diketahui dengan baik oleh seluruh warga, tak terkecuali penumpang transjakarta. Hal itulah yang diceritakan oleh Dadang (55), salah seorang sopir angkot KWK trayek T-07 (Cililitan-Condet).

Sejak Sabtu (1/4/2017), ia mengaku cukup banyak penumpangnya yang ingin naik angkot gratis dengan menunjukan e-money.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com