Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Komunitas Diundang Debat Pilkada, Mereka Akan Ajukan Pertanyaan

Kompas.com - 09/04/2017, 07:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, ada empat elemen masyarakat yang diundang dalam debat Pilkada DKI putaran kedua pada Rabu (12/4/2017).

Mereka diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung pada kedua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta.

"Ada komunitas nelayan, komunitas pengguna transportasi umum, dunia usaha kecil dan menengah (UMKM), kemudian komunitas perumahan, warga yang tidak memiliki rumah tinggal atau mereka kos di rumah susun," ujar Sumarno di Jakarta, Jumat (7/4/2017).

KPU DKI Jakarta tidak akan merilis dari nama-nama komunitas yang diundang tersebut sebelum debat dilaksanakan, sama seperti identitas tim panelis.

Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya intervensi dari berbagai pihak terhadap komunitas-komunitas dan tim panelis tersebut.

KPU DKI Jakarta memastikan bahwa komunitas-komunitas yang diundang bersikap netral.

Pertanyaan-pertanyaan yang mereka sampaikan juga akan disaring agar tidak tendesius dan tidak menyerang salah satu pasangan calon.

"Tim panelis yang sudah dibentuk sudah melakukan FGD dengan para komunitas itu untuk menyaring pertanyaan-pertanyaan dan memastikan pertanyaan itu tidak tendensius, tidak memojokkan calon tertentu," kata dia.

Tim panelis kini tengah mengkaji mekanisme pertanyaan yang akan disampaikan langsung oleh perwakilan komunitas tersebut.

"Panelis sedang merumuskan apakah pertanyaan satu ditujukan untuk kedua paslon ataukah kemudian satu nanya ke paslon satu, satu lagi nanya ke paslon satunya," ucap Sumarno.

Tema debat putaran kedua, yakni "Dari Masyarakat untuk Jakarta". Isu yang diangkat soal kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi.

Adapun subtema yang diangkat terkait masalah transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan publik berupa pendidikan dan kesehatan, serta UMKM atau dunia usaha.

KPU DKI Jakarta membagi debat nanti menjadi tiga bagian, yakni pertanyaan dari tim panelis, pertanyaan dari masyarakat, serta debat antar-calon wakil gubernur dan debat antar-calon gubernur.

Moderator yang akan memandu jalannya debat nanti yakni presenter Ira Koesno. Dia merupakan moderator debat perdana pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.

Debat putaran kedua akan disiarkan secara langsung di belasan stasiun TV nasional dengan durasi 120 menit untuk debat dan 30 menit untuk alokasi iklan.

Kompas TV Ira Koesno kembali ditunjuk KPU DKI Jakarta sebagai moderator debat Pilkada Jakarta putaran kedua 12 April mendatang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com