Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Minta Pengamanan di TPS Tak Terlalu Mencolok

Kompas.com - 16/04/2017, 18:50 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyerahkan pengamanan pada hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta di TPS kepada polisi.

Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan, polisi memiliki penilaian tersendiri terkait potensi kerawanan di TPS.

"Silakan kepolisian mungkin punya analisa dan pertimbangan sendiri, penilaian sendiri tentang pengamanan yang dibutuhkan," ujar Dahliah di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (16/4/2017).

Meski begitu, KPU DKI Jakarta meminta pengamanan di TPS tidak berlebihan. Sebab, KPU DKI ingin para pemilih yang datang ke TPS tidak merasa terbebani dengan pengamanan yang terlampau ketat.

"Kalau bisa proporsional saja, tidak terlampau mencolok supaya juga orang nyaman dalam menggunakan hak pilih," kata dia.

Di samping itu, KPU DKI Jakarta juga meminta polisi dan Bawaslu DKI Jakarta mengantisipasi jika ada pengerahan massa dari luar Jakarta di setiap TPS.

KPU DKI Jakarta tidak ingin pemilih merasa terancam dengan adanya potensi pengerahan massa tersebut.

Dahliah menambahkan, keamanan pemilih saat menggunakan hak pilihnya penting agar tidak ada intimidasi.

"Kalau kami berpikirnya yang penting pemilih itu nyaman dan tenang menggunakan hak pilih, bukan jadi takut malah nanti enggak jadi dateng ke TPS hanya karena ada sekelompok orang yang dalam tanda kutip mengancam," ucap Dahliah.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi sudah memiliki pola pengawasan di TPS.

Selain 1 polisi dan 1 TNI yang berjaga di setiap TPS, polisi dan TNI juga akan melakukan patroli.

"Setiap beberapa TPS ada puluhan tentara/Polri yang nanti patroli melewati TPS itu," ucap Argo saat dihubungi, Minggu.

Argo mengimbau agar pemilih tidak khawatir dengan adanya potensi pengerahan massa atau intimidasi.

Polisi dan TNI akan menjaga keamanan di setiap TPS. Jika terjadi pengerahan massa, polisi akan mengembalikan mereka ke daerah asalnya.

"Nanti kalau yang menganggu kami kembalikan ke asalnya. Kalau misalnya masih ngeyel, akan kami amankan," kata Argo.

Kompas TV Polling Litbang Kompas Tentang Debat Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com