Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Rumah-rumah Itu Diubah Jadi Rumah Layak Huni

Kompas.com - 18/04/2017, 08:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Kompas TV Apa yang Djarot Lakukan Untuk Kesehatan Warga Jakarta?

Selain Mala, warga Cilincing lainnya yang menjadi pemerima program bedah rumah adalah Sofyan (40), seorang penjahit rumahan.

Kondisi rumahnya hampir sama dengan kondisi rumah Mala. Hanya saja, ketinggian permukaan lantai rumah Sofyan masih sama dengan ketinggian jalan gang dan lantai rumah-rumah tetangganya.

Sofyan merupakan penyandang tunawicara. Menurut sang istri, Rostini (26), keluarganya didatangi Ketua RT tempatnya tinggal sekitar seminggu yang lalu.

Saat itu, Rostini mengaku hanya diminta untuk menyodorkan bukti KTP dan Kartu Keluarga (KK).

Kemudian, dari pihak kelurahan meninjau dan memotret kondisi rumah Rostini. Ia bersyukur keluarganya dipilih menjadi keluarga penerima program bedah rumah.

Karena jika tidak ada bantuan itu, ia memastikan rumah yang mereka tempati tidak akan pernah bisa diperbaiki. "Suami jahit kalau ada yang minta," ujar Rostini.

(Baca juga: CSR Program Bedah Rumah Berbentuk Bahan Material Bangunan)

Program bedah rumah melibatkan petugas dari berbagai instansi yang ada di Pemerintah Provinsi DKI.

Dari mulai pasukan biru (Dinas Tata Air), pasukan oranye (Dinas Kebersihan), pasukan kuning (Dinas Bina Marga), pasukan hijau (Dinas Pertamanan), dan Dinas Merah (Dinas Perumahan).

Karena itu, mereka disebut sebagai "pasukan pelangi". Perbaikan tiap satu rumah ditargetkan selesai dalam jangka waktu 5-7 hari.

Saat acara peluncuran program bedah rumah, ada salah satu rumah warga yang tampak sudah selesai diperbaiki.

Rumah ini dijadikan sebagai rumah percontohan. Rumah yang jadi rumah percontohan ini terdiri atas tiang-tiang dan kerangka yang terbuat dari baja ringan.

Adapun dinding rumah terbuat dari material semen. Pada program bedah rumah ini, Pemerintah Provinsi DKI melakukan jemput bola.

(Baca juga: Anggaran Program Bedah Rumah Diminta Masuk di APBD DKI Jakarta)

Para Ketua RT dan RW diminta untuk mendata rumah-rumah warganya yang dinilai sudah tidak layak huni.

Program bedah rumah yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI tidak menggunakan APBD, tetapi berasal dari CSR perusahaan swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com