Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada DKI 2017 dalam Berita Terpopuler Kompas.com

Kompas.com - 20/04/2017, 08:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilkada DKI 2017 yang berlangsung pada 19 April kemarin menguasai artikel terpopuler Kompas.com hari ini.

Mulai dari hasil quick count, Tawa Ahok-Djarot setelah hasil quick count selesai, dan janji Luna Maya jika Ahok kalah.

Berikut lima berita terpopuler Kompas.com pagi ini:

1. Hasil quick count Kompas

KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Suasana Pusat Data Hitung Cepat Litbang Kompas di gedung Kompas Gramedia Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017). Litbang Kompas kembali melaksanakan hitung cepat untuk Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Hasil quick count atau hitung cepat Litbang Kompas pada putaran kedua Pilkada DKIJakarta 2017 selesai, Rabu (19/4/2017) pukul 17.20 WIB.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Pusat Data Litbang Kompas, pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan- Sandiaga Uno unggul dengan perolehan 58 persen suara.

Sementara itu pasangan Ahok- Djarot memperoleh 42 persen suara. Peneliti Litbang Kompas, Ratna, mengatakan hasil ini merupakan prediksi terkait hasil putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Baca selengkapnya di Hasil Final Quick Count Kompas: Ahok-Djarot 42 Persen, Anies-Sandi 58 Persen

dan Ini Hasil Akhir Quick Count 4 Lembaga Survei untuk Pilkada DKI Putaran Kedua

 

2. Pidato kekalahan Ahok

GARRY ANDREW LOTULUNG Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat memberikan konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamamenyampaikan pidato kekalahannya dengan nada suara ringan. Bahkan, dia sempat-sempatnya untuk melucu ketika menyampaikan pidato.

Basuki atau Ahok meminta para pendukungnya untuk tidak terlalu kecewa dengan hasil quick count putaran kedua Pilkada DKI 2017.

"Kami pahami pasti sedih dan kecewa, tapi enggak apa-apa, percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih dan Tuhan yang ambil. Enggak ada seorangpun bisa memiliki kekuasaan tanpa seizin Tuhan," ujar Ahok saat konferensi pers di Hotel Pullman, Jalan M.H Thamrin, Rabu (19/4/2017).

Baca selengkapnya Tawa Ahok-Djarot... dan Sempat-sempatnya Ahok Melucu Pada Pidato Kekalahannya... 

 

3. Kata Megawati soal hasil survei

Kompas.com/Alsadad Rudi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri saat memberi pengarahan kepada para relawan pendukung calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga, Basuki Ahok Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyoroti sejumlah survei yang menempatkan elektabilitas pasangan calon Basuki- Djarot di bawah pasangan calon Anies-Sandiaga.

Menurut Megawati, survei bukanlah penentu akhir.

"Tidak bisa begitu. Survei menurut saya hanyalah sebuah panduan. Bukan yang menentukan," ujar Megawati usai mencoblos di TPS 027, dekat kediamannya bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

"Yang menentukan tentunya adalah masyarakat DKI sendiri," lanjut dia.

(Baca: Elektabilitas Cagub-Cawagub DKI Menurut Survei 5 Lembaga)

Oleh sebab itu, penting sekali warga DKI Jakarta menggunakan hak pilihnya tanpa adanya paksaan atau intimidasi dari siapapun.

Baca selengkapnya Survei Tak Berpihak Pada Ahok-Djarot, Ini Kata Megawati

 

4. Janji Luna Maya

KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG Luna Maya saat menggunakan hak suara di TPS 54 Pela Mampang, Bangka, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).
Artis peran Luna Maya berencana melakukan satu hal apabila pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ahok- Djarot pilihannya kalah dalam Pilkada DKI putaran keduaini. Apakah itu?

"Kalau Ahok- Djarot kalah ya enggak apa-apa juga, kan demokrasi. Yang menang pun walaupun bukan pilihan saya, ya tetap saya dukung, kan udah pilihan," ujarnya usai menggunakan hak suaranya di TPS 54 Pela Mampang, Bangka, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

Meski yang memperoleh suara terbanyak nantinya tak sesuai harapannya, maka Luna akan tetap menghormati hasilnya.

[Baca juga: Luna Maya: Ahok Enggak Sempurna, Banyak Salah]

"Kalau misalkan nomor tiga menang, kita harus menghargai, mempercayai tugas ini kepada dia. Kita harus memberikan kesempatan, kepercayaan semoga membangun dan memberikan solusi lebih baik lagi dari yang sebelumnya," katanya.

Sebab, menurut dia, proses demokrasi berarti harus saling menghargai apapun pilihan masing-masing.

Baca selengkapnya Jika Ahok-Djarot Kalah, Luna Maya Bakal Lakukan Hal Ini

 

5. Ketua PPS di Petamburan diusir warga

Di Tempat Pemungutan Suara (TPS), di mana pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihabmencoblos yakni di TPS 17, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sempat terjadi ketegangan.

Peristiwa itu terjadi ketika ada warga yang tidak bisa memilih dikarenakan Kartu Tanda Penduduk miliknya telah habis masa berlaku atau kadaluarsa, meski namanya terdapat di daftar pemilih tetap (DPT).

Pemilih yang merasa KTP-nya masih berlaku tersebut malah diusir oleh sejumlah orang sekitar lantaran diduga bukan warga Petamburan.

"Oknum itu, pergi sana, cari keributan aja," teriak beberapa warga di TPS 17 Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).

Saat keteganangan berlangsung, Ketua Panitia Pumungutan Suara Petamburan, Wiwin mencoba untuk menjelaskan hak pemilih. Namun, Wiwin juga diusir dari TPS 17.

Baca selengkapnya Ketua PPS Diusir Warga dari TPS 17 Petamburan

 

Kompas TV Di Hotel Pullman Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui keunggulan pasangan Anies-Sandi di hasil hitung cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com