JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terpopuler Jumat ini masih didominasi seputar Pilkada DKI dan tuntutan pada kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Mulai dari pemberitaan media asing mengenai hasil Pilkada DKI Jakarta 2017, tanggapan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkait rencana Anies-Sandiaga akan menghentikan reklamasi, dan Ahok dituntut 1 tahun penjara.
Berikut lima berita terpopuler Kompas.com Jumat ini:
1. Sorotan media asing terkait Pilkada DKI
Pemilihan Gubernur-Wagub DKI Jakarta yang menyebabkan tersingkirnya gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjadi sorotan media asing arus utama.
Ahok dilihat sebagai tokoh fenomenal dan antikorupsi. Namun, Ahok menjadi pergunjingan luas, tidak saja di Indonesia tetapi di luar negeri, akibat sentimen agama dan etnis.
Beberapa media asing menyinggung bagaimana Anies sebenarnya telah merangkul seluruh warga Jakarta untuk bersatu dan melupakan perbedaan.
Kekalahan Ahok dan kemenangan Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, itu diartikulasikan dalam terminologi atau diksi yang dikaitkan dengan masalah agama dan ras oleh sejumlah media asing arus utama.
Media Arab berbasis di Doha, Qatar, Al Jazeera, menyebutkan, Ahok yang sedang “diadili karena penistaan” agama kalah dari Anies "setelah kampanye agama yang memecah belah”.
Dari hasil penghitungan cepat oleh 10 lembaga survei, “gubernur Kristen di ibu kota Jakarta” kalah telak setelah “kampanye yang dimulai dengan perbedaan agama dan rasial di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia itu," demikian Al Jazeera, Rabu (19/4/2017).
Selengkapnya baca Kekalahan Ahok dan Kemenangan Anies dalam Sorotan Media Asing
2. Ahok dituntut 1 tahun penjara
"Perbuatan saudara secara sah dan meyakinkan telah memenuhi unsur 156 KUHP, oleh karena itu terdakwa harus dijatuhi pidana 1 tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun," kata JPU Ali Mukartono di hadapan majelis hakim, Kamis siang.
Dalam materinya, penuntut umum mendasarkan tuntutan dari dakwaan terhadap Ahok.
Baca selengkapnya Jaksa Menuntut Ahok Bersalah dan Dipidana 1 Tahun Penjara dan Apa Kata Ahok Usai Dituntut 1 Tahun Penjara?
3. Tanggapan Luhut terkait rencana Anies-Sandiaga hentikan reklamasi
Langkah Luhut ini dilakukan karena pasangan Anies-Sandi pernah berjanji akan menghentikan proyek reklamasi apabila terpilih.
Saat ini, hasil quick count atau hitung cepat dari berbagai lembaga survei menunjukkan Anies-Sandi unggul dari pesaingnya, Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat.
Luhut akan berupaya agar Anies-Sandi mengurungkan niatnya untuk menghentikan proyek reklamasi.
"Kita sudah ada proses yang baru, nanti disampaikan, dilihat. Tentu harus dengan baik-baik dijelaskan. Mungkin pak Anies belum punya data yang banyak (terkait reklamasi)," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Luhut meyakini, Anies-Sandi pada akhirnya akan mengerti bahwa proyek reklamasi saat ini sangat penting dan tak perlu dihentikan.
Baca selengkapnya Anies-Sandi Janji Hentikan Reklamasi, Ini Kata Luhut
4. Lippo dukung program DP 0 persen
Salah satu program yang menjadi perbincangan publik adala Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan uang muka atau down payment (DP) nol persen.
(Baca: Ini Kata Bos BCA Soal Program DP rumah 0 Persen)
Direktur Lippo Group, John Riady, mengungkapkan pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan program DP rumah nol persen.
"Implementasi seperti apa belum tahu, itu Pak Gubernur yang lebih tahu. Tetapi apa yang bisa kami bantu, kami siap bekerja sama sebagai developer juga," papar John disela-sela acara Indonesia Summit 2017 di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis (20/4/2017).
(Baca: Bank Indonesia: DP Rumah 0 Persen Bisa Diberlakukan Kalau...)
John mengaku, sebagai pengusaha dirinya tertarik dengan program tersebut, karena akan meningktkan daya beli masyarakat terhadap kepemilikan rumah.
Selengkapnya baca Bos Lippo Group Siap Realisasikan Program DP Rumah 0 Persen
5. Permintaan maaf Telkomsel
“Sehubungan dengan terjadinya gangguan jaringan Telkomsel di beberapa wilayah hari ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya karena menyebabkan ketidaknyamanan bagi pelanggan,” terang Adita melalui keterangan resmi pada KompasTekno.
“Saat ini Kami terus mengupayakan secara maksimal untuk mempernbaiki jaringan serta melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar gangguan dapat segera diatasi sehingga pelanggan dapat kembali menggunakan layanan komunikasi khususnya layanan data dengan normal,” imbuhnya.
Selengkapnya baca Internet Telkomsel Gangguan, Ini Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.