Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Program Bedah Rumah Setelah Ahok-Djarot Kalah?

Kompas.com - 28/04/2017, 09:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

"Abis pilkada ada perubahan pandangan. Warga nanya 'jadi diterusin enggak'. Saya bilang diterusin kan ini CSR. Yang tanda tangan Pemprov DKI. Memang ada kekhawatiran. Alhamdulillah mereka mengerti," ujar Fajar.

Seorang petugas PPSU, Irfan, mengatakan bahwa pembangunan rumah terkendala karena ketersediaan bahan bangunan. Menurut Irfan, sejak 17 April , para petugas masih menunggu bahan bangunan tiba di lokasi.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik sebelumnya menilai, program bedah rumah adalah program dadakan yang tidak terencana dengan baik dan merupakan bentuk kampanye.

"Itu kan kampanye. Gubernur yang kalah tanggung jawab. Itu kan kampanye dia," kata Taufik saat ditemui di Kantor DPW Partai Gerindra Jakarta Pusat, Kamis kemarin.

Djarot membantah kekalahannya dan Ahok dalam Pilkada DKI 2017 menjadi penyebab mandeknya program bedah rumah. Dia mengatakan, Pemprov DKI sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan pemberi CSR. Karena itu ia berjanji program bedah rumah di Cilincing akan dilanjutkan.

"Itu kan menyangkut materialnya, batu bata ringan ya, sudah kita kerjakan dan itu kan kalau menurut saya juga harus dilanjutkan," ujar Djarot.

Baca juga: Djarot Pastikan Bedah Rumah di Cilincing Dilanjutkan

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Arifin, Jumat (28/4/2017) pagi mengatakan, PT Tatalogam telah mengirimkan bahan material bangunan untuk program bedah rumah di kawasan Cilincing itu. Tatalogam merupakan perusahaan yang menyediakan bahan material bangunan melalui pola CSR untuk program bedah rumah itu.

"Material baja ringan dan kolom praktis sudah on site untuk kebutuhan sekitar tiga sampai empat rumah menurut penuturan Bapak Aldo, Direktur Tatalogam," kata Arifin melalui pesan singkat kepada Kompas.com.

Baca juga: Bahan Bangun Tersedia, Program Bedah Rumah Dilanjutkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com