Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Berharap Aksi 55 Kondusif, Aman, dan Damai

Kompas.com - 05/05/2017, 15:24 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berharap, aksi 55 yang digelar pada Jumat (5/5/2017) tetap terjaga dan kondusif.

"Kita berharap aksinya kondusif dan tetap terjaga, aman, dan damai," ujar Sandi saat ditemui usai acara anniversary Recapital di Jakarta, Jumat (5/5/2017).

Dia berharap, penyampaian aspirasi ini dapat membawa proses rekonsiliasi yang lebih baik lagi kedepannya.

Aksi unjuk rasa yang digelar di Gedung Mahkamah Agung hari ini bertujuan menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihukum maksimal dalam kasus dugaan penodaan agama.

(Baca juga: Tanggapan Ahok terhadap Rencana Aksi 5 Mei)

Terkait kasus Ahok, Sandiaga enggan berkomentar. Ia meminta masyarakat menghormati proses hukum yang berjalan.

"Saya melihat, kita hargai proses hukum dan kita tidak boleh suudzon. Kita biarkan proses hukum dan saya tidak akan mengomentari kasus hukum," kata dia.

Sandiaga juga mengingatkan bahwa semua orang punya tanggung jawab untuk menjaga agar Jakarta tetap kondusif.

Oleh karena itu, ia juga berharap, aksi hari ini menjadi aksi yang damai dan simpatik seperti aksi-aksi sebelumnya.

Aksi hari ini dimulai pukul 13.20 WIB. Dengan dipimpin Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Bachtiar Nasyir, massa aksi yang dikenal dengan nama "Aksi 55" itu memadati ruas Jalan Medan Merdeka Utara dari depan Gedung Kementerian Dalam Negeri hingga ke lokasi sekitar Masjid Istiqlal.

(Baca juga: Lewati Celah Kawat Berduri, Perwakilan Massa Aksi 55 Temui Hakim MA)

Kompas TV Negara menjunjung tinggi demokrasi, maka setiap kebebasan menyuarakan pendapat di muka umum dihormati bahkan dijamin undang-undang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com