Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Addie MS: Dari Pak Djarot Saya Belajar Arti Persahabatan

Kompas.com - 10/05/2017, 10:23 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Addie MS mengaku baru pertama kali melihat pasangan kepala daerah yang bekerja dengan kompak.

Sosok kepala daerah yang menurut Addie kompak itu tak lain ialah Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Addie mengaku terharu melihat hubungan keduanya.

"Dari Pak Djarot, saya belajar arti persahabatan," ujar Addie di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (10/5/2017).

Addie merasa terharu melihat sikap Djarot yang bijak saat menemui Ahok dan meminta pendukung Ahok membubarkan diri di Rutan Cipinang, tempat Ahok ditahan pada Selasa (9/5/2017).

Ahok ditahan karena terbukti bersalah oleh hakim dalam kasus penodaan agama.

Baca: Kesedihan Pendukung Ahok...

Addie juga mengagumi sikap Djarot yang bersedia menjadi penjamin untuk penangguhan penahanan Ahok.

"Sampai Pak Djarot menjaminkan dirinya untuk kebebasan Pak Ahok, luar biasa," kata dia.

Addie mendoakan Djarot untuk menjalankan tugas barunya sebagai Plt Gubernur hingga akhir masa jabatan nanti.

"Semoga Pak Djarot akan mendapat kekuatan, diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk menjalankan tugas sampai Oktober. Hidup Pak Djarot," ucap Addie.

Pada Rabu ini, Addie menggagas paduan suara di Balai Kota DKI Jakarta. Para pendukung Ahok-Djarot turut meramaikan pendopo dan halaman Balai Kota dan bernyanyi dipimpin Addie.

Baca: Mata Djarot Berkaca-kaca Saat Sampaikan Pesan Ahok kepada Pendukungnya

Mereka kompak mengenakan baju berwarna merah dan putih. Djarot sebelumnya mengatakan, hubungannya dengan Ahok lebih dari rekan kerja.

Djarot menilai, hubungan yang terjalin selama ini memperlihatkan bahwa mereka merupakan sahabat yang saling membantu.

"Ini sebetulnya menurut saya bukan esensi antara gubernur dan wakil gubernur, tetapi esensi seorang sahabat dengan sahabat yang lain," ujar Djarot, Selasa (9/5/2017).

Djarot menilai, dia dan Ahok telah "sepaket". Apa pun yang dirasakan Ahok, harus dirasakannya juga. Djarot bahkan telah menjaminkan dirinya agar Ahok tidak ditahan.

"Kalau sampai ada apa-apa, saya yang akan menjamin. Jaminan itu jaminan menyeluruh, termasuk kalau ada apa-apa, saya menggantikan di penjara," ujar Djarot.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa, memvonis Ahok dua tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan penodaan agama. Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com