JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dijenguk Pelaksana Tugas Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan para pejabat DKI yang menjadi anak buahnya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Djarot berangkat ke Mako Brimob, tempat Ahok ditahan, langsung dari lokasi kegiatan pertamanya di Ancol.
Djarot tiba di Mako Brimob sekitar pukul 10.30 WIB dan keluar pada pukul 11.53 WIB. Djarot keluar tanpa menyampaikan sepatah kata pun kepada awak media.
Setelah itu, dia tidak lagi kembali ke Balai Kota DKI Jakarta. Namun, Djarot sempat menyampaikan pandangannya tentang kasus Ahok ketika menghadiri acara pembekalam tim "Ketuk Pintu Layani dengan Hati" di Ancol.
Djarot menilai, Ahok diperlakukan tidak adil usai mendapat vonis hakim dalam kasus penodaan agama.
(Baca juga: Djarot Satu Jam Lebih Jenguk Ahok di Mako Brimob)
Menurut Djarot, banyak orang hanya melihat kekurangan Ahok tanpa mengingat hasil kerja yang sudah dia lakukan di Jakarta.
"Saya tidak bisa terima dia (Ahok) diperlakukan seperti seorang kriminal, begitu di-dor (divonis bersalah), langsung masuk tahanan. Ini sangat tidak manusiawi, seakan-akan yang dia lakukan selama ini tidak ada harganya," ujar Djarot.
Bagi Djarot, Ahok telah melakukan banyak hal untuk menyelesaikan beragam masalah di DKI Jakarta. Hidup Ahok, kata Djarot, dicurahkan untuk melayani warga.
"Terus terang saja secara pribadi saya geram, Pak Ahok itu sudah banyak melakukan tindakan-tindakan yang positif. Saya tahu betul kerjanya luar biasa. Pulang kantor jam 21.00, jam 22.00, itupun masih membawa berkas," ucap Djarot.
Ia mengaku menjenguk Ahok untuk menyampaikan salam dari semua orang kepada rekan kerjanya itu.
"Saya membawa salamnya teman-teman semua kepada Pak Ahok. Semoga Pak Ahok diberikan kesabaran, kesehatan, dan kekuatan," ujar Djarot.
Sementara itu, para pejabat DKI datang berombongan dengan menggunakan bus ke Mako Brimob.
Mereka yang datang adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan jajaran wali kota, seperti Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi, dan Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.
Usai menjenguk, Saefullah sempat menceritakan apa yang disampaikan Ahok selama di Mako Brimob. Menurut dia, Ahok menyampaikan pesan-pesannya soal program perumahan rakyat kecil.
"Pesannya itu rumah untuk perumahan orang-orang yang miskin, terutama program rumah di Cilincing diteruskan. Kan kemarin ada bedah rumah itu diteruskan dengan dana CSR," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (16/5/2017).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.