Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kenyamanan, Seluruh Rangkaian KRL Ditargetkan Jadi 12 Gerbong

Kompas.com - 18/05/2017, 16:27 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menargetkan seluruh rangkaian keretanya terdiri dari 12 gerbong demi menciptakan kenyamanan penggunanya.

"Program menjadikan KRL terdiri dari 12 rangkaian gerbong kereta ini memang merupakan salah satu program utama kami. Apalagi di kereta api jalur Jakarta Kota dan Bogor yang menjadi jalur paling padat saat jam-jam sibuk," ujar Vice President Manager Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunnisa kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2017).

Meski demikian, Eva menjelaskan, untuk saat ini target PT KCJ tersebut masih terhambat beberapa kendala.

"Tapi untuk sekarang enggak bisa dijadikan 12 gerbong semua karena sarananya juga terbatas. Yang kita lakukan sekarang ini sudah maksimal. Seluruh rangkaian yang bisa beroperasi itu kita operasikan," ucapnya.

Baca: Berebut Duduk di KRL, Dua Perempuan Jambak-jambakan

Eva menuturkan, kendala ini timbul salah satunya karena jalur kereta api di Jakarta dan sekitarnya yang sudah terlalu padat.

"Jalurnya sudah padat, kita tunggu pemerintah itu selesai membangun double double track sama pembangunan Manggarai. Kalau itu selesai kan perjalanan bisa ditambah lagi," lanjutnya.

Namun meskipun hal tersebut belum dapat tercapai dalam waktu dekat ini, Eva mengaku pihaknya tak hanya berdiam diri dan menunggu.

"Sebelum itu selesai, kita bikin rangkaiannya itu diperpanjang (dari 8 rangkaian kereta menjadi 10 dan 12 gerbong). Jadi tanpa menambah jumlah perjalanan, kapasitas angkutnya bertambah karena rangkaiannya diperpanjang," paparnya.

Baca: PT KCJ: Penumpang KRL Harus Kerja Sama dan Saling Toleransi

Eva melanjutkan, perpanjangan rangkaian kereta itu pun memiliki kendalanya sendiri.

"Jadi kereta itu awalnya hanya 8 gerbong rangkaiannya. Untuk dirangkai ulang ke rangkaian 10 hingga 12 itu tidak bisa asal sambung, seri gerbongnya harus sama," kata dia.

Eva menjelaskan, hingga saat ini, PT KCJ telah memiliki 18 kereta dengan 12 rangkaian gerbong dan 31 kereta dengan rangkaian 10 gerbong.

"Masih ada juga yang tetap 8 gerbong yang belum bisa diperpanjang rangkaiannya, tetapi tetap kita gunakan demi optimalisasi," ujarnya.

Kompas TV Perempuan Lanjut Usia Terjepit Antara Gerbong dan Peron
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com