JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengatakan open data yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan digunakannya untuk menyusun rencana kerja.
"Ada open data, dengan open data itu kita bisa lihat semua Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sekarang. Jadi karena itu dasar untuk menyusun rencana kerja kita," ujar Anies saat diwawancarai usai melaksanakan shalat Jumat di Masjid Syarif Hidayatullah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2017).
Menurut Anies, data dari Pemprov DKI Jakarta ini terbuka, sehingga bisa diakses oleh siapa saja, baik warga Jakarta maupun warga Indonesia.
"Ini kan bukan data yang tersembunyi ya tapi data yang memang tersedia," kata dia.
Baca: Anies: Tim Sinkronisasi Masih Terjemahkan Program Kerja
Bagi Anies, rujukan utama kala membuat programnya justru dari APBD saat ini. Jadi bisa melihat hal-hal apa saja yang menjadi rutinitas dan hal-hal apa yang sifatnya membangun.
Maka dari itu, Anies menekankan tidak mempermaslahkan jika saat ini belum bisa bertemu dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membicarakan programnya apakah bisa masuk atau tidak ke APBD Perubahan DKI 2017. Anies menekankan akan ada komunikasi antara tim sinkronisasi dengan Pemprov DKI.
"Apa yang bisa dimasukin (programnya), orang baru kerja seminggu, baru menyusun, nanti kalau sudah jadi baru (program bisa masuk)," kata dia.
Baca: Anies Tak Ingin Ganggu Ritme Kerja Djarot
Dia menilai, waktu Anies-Sandi dan juga tim sinkronisasi masih panjang. Sehingga fase saat ini digunakan untuk menerjemahkan program menjadi item-item anggaran.