Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Djarot, Dirut Transjakarta Bahas Mekanisme Pengangkatan Karyawan

Kompas.com - 14/06/2017, 16:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menemui Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Seusai pertemuan berlangsung, Budi mengaku melaporkan soal demo dan tuntutan pegawai kontraknya kepada Djarot. Budi menjelaskan, PT Transjakarta saat ini sedang membenahi data kepegawaian karyawan mereka.

"Ini proses kan kami lagi lakukan untuk pembenahan ke-HRD-an masa lalu. Transjakarta itu berdiri dari 2004, sedangkan PT Transjakarta baru ada 2015, jadi pada tahun 2004 sampe 2015 itu statusnya kami enggak tahu," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu.

Untuk memenuhi tuntutan pegawai diangkat menjadi karyawan tetap, Budi menyebut harus mempertimbangkan status mereka terlebih dahulu sebelum 2015.

Sebab, tidak semua karyawan bertahan sejak 2004. Banyak di antara mereka uang keluar masuk bekerja.

Baca: Rencana Mogok Kerja dan Ancaman Sanksi bagi Karyawan Transjakarta

Budi mengatakan, ada kemungkinan para karyawan diangkat tetap meskipun belum lima tahun bekerja di PT Transjakarta.

Hal tersebut dilihat berdasarkan status pegawai yang bersangkutan sebelumnya dari hasil pembenahan data kepegawaian.

"Pengangkatan ini yang kami atur. Jadi bukan nunggu 5 tahun baru angkat. Kami enggak tahu sebelum PT berdiri ini bagaimana, kalau kami ikut Pemprov," kata dia.

Budi mengatakan, Djarot meminta PT Transjakarta mengikuti aturan yang berlaku. Sebab, PT Transjakarta menggunakan dana APBD.

"Ini yang harus kami sampaikan kepada para karyawan untuk bisa tahu dan jangan memaksakan yang tidak sesuai aturan Pemprov DKI. Kami punya keterbatasan, tidak bisa meluluskan semuanya," ucap Budi.

Baca: Anies Yakin Djarot Bisa Selesaikan Masalah Transjakarta Sebelum Ia Dilantik

Sementara itu, Djarot menyebut aturan mengenai pengangkatan karyawan yakni paling sebentar 5 tahun telah bekerja.

"Kan sudah ada aturannya, dari Transjakarta baru berbadan hukum tahun 2015, sebelumnya masih UPT (unit pelaksana teknis). Kita harus taat aturan kalau mereka mau jadi tenaga tetap itu paling tidak 5 tahun terus-menerus," kata Djarot saat ditemui terpisah.

Jika ingin diangkat menjadi karyawan tetap, Djarot meminta pegawai kontrak PT Transjakarta bekerja dengan baik.

Kompas TV Sejumlah sopir bus Transjakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan halte bus transjakarta Harmoni, Senin (12/6) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com