Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pelemparan Molotov di Rumah Dirut PT Transjakarta

Kompas.com - 14/06/2017, 15:34 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Rumah Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono diduga dilempar molotov pada Selasa (13/6/2017) malam. Budi menjelaskan, terlihat cahaya terang di depan rumahnya saat dia dan keluarganya sedang menonton televisi di dalam rumah sekitar pukul 20.30 WIB.

"Terus kami lihat keluar, ada suara letupan kecil keluar dan ternyata ada api. Hujan besar, otomatis keluar dan cari tahu, ternyata ada satu gumpalan kain keluar api," ujar Budi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (14/6/2017).

Budi menuturkan, api dari kain tersebut tidak terlalu besar karena terkena air hujan. Menurut Budi, beberapa tetangga di sekitar rumahnya juga menyaksikan kejadian tersebut.

"Akhirnya kami matiin (padamkan api) cepet-cepet. Tetangga sebelah kasih kain basah segala, tutup (api)," ucap Budi.

(baca: Dirut PT Transjakarta Yakin Molotov di Rumahnya Tidak Terkait Demo Pegawai)

Setelah api berhasil dipadamkan, Budi pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Dia mengatakan, hingga saat ini rumahnya masih dijaga personel kepolisian.

"Saya enggak ngerti bom molotov itu apa. Tapi yang penting ada kain, ada gelas pecahan kaca, terus kayak ada bau minyak tanah, bau bensin," ucap Budi.

(baca: Polisi Duga Penyerang di Rumah Dirut Transjakarta Beraksi Sendirian)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sebelumnya menyampaikan, Rumah Budi diserang pada Selasa malam sekitar pukul 20.40 WIB. Saat itu, terdengar ledakan yang diduga berasal dari molotov di Jalan Bandeng II, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Saat korban berada di dalam rumah, terdengar letupan seperti ledakan kecil," kata Argo.

Kasus tersebut saat ini ditangani Polsek Pulogadung, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com