JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono diduga dilempar molotov pada Selasa (13/6/2017) malam. Budi menjelaskan, terlihat cahaya terang di depan rumahnya saat dia dan keluarganya sedang menonton televisi di dalam rumah sekitar pukul 20.30 WIB.
"Terus kami lihat keluar, ada suara letupan kecil keluar dan ternyata ada api. Hujan besar, otomatis keluar dan cari tahu, ternyata ada satu gumpalan kain keluar api," ujar Budi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (14/6/2017).
Budi menuturkan, api dari kain tersebut tidak terlalu besar karena terkena air hujan. Menurut Budi, beberapa tetangga di sekitar rumahnya juga menyaksikan kejadian tersebut.
"Akhirnya kami matiin (padamkan api) cepet-cepet. Tetangga sebelah kasih kain basah segala, tutup (api)," ucap Budi.
(baca: Dirut PT Transjakarta Yakin Molotov di Rumahnya Tidak Terkait Demo Pegawai)
Setelah api berhasil dipadamkan, Budi pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Dia mengatakan, hingga saat ini rumahnya masih dijaga personel kepolisian.
"Saya enggak ngerti bom molotov itu apa. Tapi yang penting ada kain, ada gelas pecahan kaca, terus kayak ada bau minyak tanah, bau bensin," ucap Budi.
(baca: Polisi Duga Penyerang di Rumah Dirut Transjakarta Beraksi Sendirian)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sebelumnya menyampaikan, Rumah Budi diserang pada Selasa malam sekitar pukul 20.40 WIB. Saat itu, terdengar ledakan yang diduga berasal dari molotov di Jalan Bandeng II, Pulogadung, Jakarta Timur.
"Saat korban berada di dalam rumah, terdengar letupan seperti ledakan kecil," kata Argo.
Kasus tersebut saat ini ditangani Polsek Pulogadung, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.