Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dijenguk Mensos, Joni Minta Dikembalikan ke Gang Sempit

Kompas.com - 16/06/2017, 12:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjenguk keluarga Joni di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (16/6/2017).

Khofifah datang sehari setelah keluarga Joni dipindah dari tempat tinggal mereka di sebuah gang sempit yang ada di Jalan Gedong Panjang, Tambora, Jakarta Barat.

Saat pemindahan pada Kamis (16/6/2017) kemarin, Khofifah ikut serta mendampingi. Saat berada di panti sosial, Joni (55) sempat terlibat percakapan dengan Khofifah.

Ia pun sempat melontarkan keinginan agar dikembalikan lagi ke gang sempit. Berikut dialog keduanya:

Joni: Bu, saya pulang Bu.

Khofifah: Kasihan anaknya.

Joni: Enggak apa-apa, anak saya yang di sini. Saya pulang.

Khofifah: Lho, enggak kangen sama anak-anaknya.

Joni: Enggak, nanti saya jenguk juga.

Khofifah yang sedang menggendong putri bungsu Joni itu kemudian melarang Joni untuk kembali ke gang sempit.

Dengan alasan, lingkungan tempat tinggal lama keluarga Joni tidak baik untuk kesehatan dan perkembangan anak-anaknya.

(Baca juga: Keluarga yang Tinggal di Gang Sempit Pernah Menolak Diberi Kontrakan)

Dalam kedatangannya ke panti sosial, Khofifah sempat memberikan hadiah boneka kepada anak-anak Joni.

Ia pun sempat bertanya kepada anak kedua Joni, Santi (4), apakah betah tinggal di panti. "Santi senang enggak di sini?" kata Khofifah.

Namun, seperti sang ayah, Santi tampak menggeleng-gelengkan kepala tanda bahwa ia tak betah berada di panti sosial.

Khofifah tampak tersenyum kecut melihat tingkah Santi. Joni beserta istrinya, Isa (30), dan ketiga putrinya sebelumnya tinggal di sebuah gang sempit yang kotor.

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com