Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Macet, Puluhan Warga Madura Mudik di Hari Kedua Lebaran

Kompas.com - 26/06/2017, 15:50 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar umat Muslimmemilih tiba di kampung halaman sebelum hari raya Idul Fitri pada Minggu (25/6/2017).

Alasan utama adalah agar bisa menjalankan ibadah shalat Id bersama keluarga di kampung halaman.

Namun, puluhan warga Madura yang membentuk sebuah paguyuban di Jakarta ternyata memilih mudik di hari kedua Lebaran atau Senin (26/6/2017).

Baca: Lebaran, Ketua MPR Akan Mudik ke Lampung

"Enakan berangkat sekarang, jalanan enggak macet. Enggak apa-apalah shalat Id di Jakarta," ujar salah satu pemudik, Husnul Khotimah (19) saat ditemui Kompas.com di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (26/6/2017).

Pemilihan mudik di hari kedua Lebaran ini bukan tanpa alasan, Husnul mengaku sempat memiliki pengalaman tak menyenangkan pada perjalanan mudik tahun lalu.

"Tahun lalu kami mudik pakai mobil pribadi sekeluarga di H-5 lebaran. Perjalanannya ternyata lima hari karena macet," kata dia.

Khusnul mengatakan, hari ini ia bermudik bersama empat anggota lainnya dengan menggunakan bus Pahala Kencana.

"Kalau berangkat sekarang harga tiketnya pun lebih murah. Kami juga seneng pergi sama keluarga dan teman-teman seperantauan lain, seneng bisa rame-rame," kata dia.

Sementara itu, petugas PO Pahala Kencana, Adi mengatakan, keberangkatan rombongan pemudik asal Madura di hari kedua Lebaran ini sudah yang ketujuh kalinya.

"Tahun ini ada empat bus yang disewa untuk keberangkatan rombongan. Masing-masing bus isinya 33 orang," ujarnya.

Baca: Hijrah ke Hotel Karena Ditinggal Mudik ART

Adi menambahkan, perjalanan menuju wilayah yang terletak di timur laut provinsi Jawa Timur ini hanya akan memakan waktu 18 jam.

"Kan jalanan sepi kan kalau hari kedua Lebaran, makanya banyak peminatnya," sebutnya.

Adi mengatakan, mayoritas pemudik yang berangkat hari ini adalah para perantau yang berwirausaha. "Jadi kan liburnya bebas. Mau balik sebulan lagi juga enggak ada tuntutan kantor," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com