Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Bongkar Pasang Direksi BUMD pada Pemerintahan Anies-Sandiaga

Kompas.com - 10/07/2017, 06:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik membeberkan rencana perombakan direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI saat gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memimpin nanti.

Taufik mengatakan, hal ini merupakan sesuatu yang wajar saat pergantian pemerintahan. Sebab, menurut dia, kepala daerah biasanya memilih direksi BUMD yang dinilai bisa mencapai visi dan misi mereka.

"Saya kira semua (BUMD) harus dievaluasi, enggak boleh satu-satu. Karena pasti treatment-nya beda antara gubernur yang lalu dengan gubernur yang akan datang soal BUMD," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jumat (7/7/2017).

(Baca juga: Taufik Sebut BUMD yang Tak Sehat Akan Ditutup pada Era Anies-Sandi)

Taufik menyampaikan, landasan utamanya adalah visi-misi Anies dan Sandiaga. Kata dia, Anies-Sandi pasti memiliki rencana sendiri terkait BUMD yang ada di Jakarta.

Direksi yang mengisi BUMD tersebut nantinya merupakan orang-orang yang dinilai bisa membawa BUMD sesuai dengan visi dan misi Anies-Sandiaga.

Selain itu, menurut Taufik, BUMD DKI saat ini terlalu sering meminta penyertaan modal pemerintah (PMP) pada tiap tahun anggaran.

Taufik ingin nantinya BUMD bisa mandiri dan tak lagi meminta PMP sehingga bisa menjadi sumber APBD bagi Pemprov DKI. Perombakan direksi BUMD diharapkan bisa mencapai tujuan itu.

"Kita mesti sepakati bahwa BUMD itu pada waktunya akan menjadi sumber APBD. Kalau dia jadi sumber APBD, maka BUMD-nya harus dibereskan," ujar Taufik.

Tiga BUMD

Taufik tidak menyebut siapa saja direksi BUMD yang posisinya terancam. Meski demikian, Taufik menyinggung Direktur PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma.

"Misalnya PD Dharma Jaya ini mau diapain? Kalau mau besar ya jangan (dipimpin) pedagang dong. Beda nih urus dagangan sama manajemen," ujar Taufik.

Ia sendiri memiliki pengalaman buruk dengan beberapa BUMD DKI. Taufik sempat ingin mengaudit 3 BUMD karena dinilai ikut mengampanyekan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat melalui beberapa programnya semasa kampanye Pilkada DKI 2017. 

Tiga BUMD yang dimaksud yakni Bank DKI, PD Dharma Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

"Saya mau audit tuh Bank DKI, PD Dharma Jaya, sama Food Station. Kalau Bank DKI terkait Kartu Jakarta Lansia (KJL), Dharma Jaya sama Food Station soal subsidi sembako murah," kata Taufik, Senin (24/4/2017).

(Baca juga: Sandi Minta Pejabat SKPD dan Direksi BUMD Tak Risaukan Isu Pergantian)

Sementara itu, audit terhadap Dharma Jaya dan Food Station dinilainya perlu untuk mengetahui apakah keuntungan mereka ternyata dipakai untuk mensubsidi bahan pokok yang dijual murah bagi warga atau tidak.

Taufik juga ingin tahu, mengapa subsidi sembako murah gencar dilakukan sepanjang masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kalau memang benar begitu, saya yakin Dharma Jaya sama Food Station enggak akan tahan lama karena dipakai buat subsidi terus. Kita lihat saja nanti," ujar Taufik.

Akan evaluasi

Terkait wacana ini, wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan bahwa pihaknya akan melihat kembali kinerja para direksi BUMD DKI Jakarta yang diisukan akan diganti. Sandiaga mengatakan, pergantian itu akan dilakukan secara profesional.

"Saya sampaikan, kita lakukan semuanya secara profesional. Enggak ada kekhawatiran untuk para komisaris BUMD karena mereka harus bekerja secara profesional, terbuka, jujur, dan kinerjanya harus baik," ujar Sandiaga.

(Baca juga: Sandiaga Bilang Jangan Termakan Isu Perubahan Direksi BUMD DKI)

Ia menyatakan, direksi yang dianggap layak akan tetap dipertahankan. Sementara itu, direksi yang tidak sesuai dengan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur baru akan dievaluasi.

Sandiaga akan melakukan proses review secara rutin. Selain itu, kinerja para direksi BUMD akan dievaluasi bedasarkan key performance indicator (KPI) tertentu.

Meski demikian, Sandiaga mengimbau agar rencana ini tidak dikaitkan dengan isu bahwa perubahan direksi BUMD pasti dilakukan ketika Anies Baswedan dan Sandiaga menjabat kepala daerah baru.

"Jangan khawatir atau termakan selentingan ungkapan politisi dan tim kampanye. Artinya, selama bekerja dengan baik, insya Allah kita akan apresiasi, hargai. Kalau enggak baik akan direview dan berikan motivasi. Yang tidak perform, tentunya harus dirotasi," kata Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com