Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perombakan Pejabat, Djarot Bilang "Besok, besok"...

Kompas.com - 12/07/2017, 09:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan merombak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (13/7/2017) besok.

Dia menyebut, banyak pejabat yang akan dirotasi, mulai dari pejabat eselon I, II, III, dan IV. "Besok, besok," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (12/7/2017).

(Baca juga: Rencana Rotasi Pejabat Pertama yang Dilakukan Djarot Tanpa Ahok...)

Djarot belum menyebutkan total pejabat yang akan dirotasi itu. Sebab, menurut dia, rotasi pejabat eselon III dan IV ditangani Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Djarot juga telah meminta para wali kota dan asisten pemerintahan untuk mengevaluasi semua lurah dan camat.

"Seluruh lurah dan camat ya dievaluasi dan kalau mereka kurang cepat kerjanya, melakukan pembiaran dan pelanggaran terhadap 5 tertib secara keterlaluan, ya kami evaluasi," kata dia.

Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya rotasi lurah dan camat, Djarot mengatakan, jika memang tidak sempat bulan ini, perombakan bisa dilakukan pada Agustus mendatang. Perombakan itu dilakukan untuk mengisi jabatan yang kosong.

"Kalau memang masih belum sempat sekarang, bulan depan juga bisa karena Agustus masih bisa kan untuk mengisi mereka-mereka yang pensiun," ucap Djarot.

(Baca juga: Rotasi Pejabat, Djarot Tak Konsultasi dengan Ahok )

Sebelum melakukan perombakan, Pemprov DKI Jakarta berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri.

Sebab, berdasarkan Pasal 71 ayat 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, pemerintah daerah dilarang merombak pejabat pemerintahan pada 6 bulan sebelum masa jabatannya berakhir. Namun, perombakan dapat dilaksanakan atas izin Menteri Dalam Negeri.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono mengatakan, Kemendagri telah menyetujui rencana perombakan SKPD oleh Djarot setelah menerima konsultasi Pemprov DKI Jakarta. "Sudah (konsultasi) dan boleh," ujar Sumarsono, Senin (10/7/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com